Buat SIM Bayar Pakai Sampah di Cirebon, Ini Caranya!
Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polresta Cirebon Jawa Barat membuat program unik yakni jika ada masyarakat yang ingin buat SIM bisa bayar pakai sampah.
BaperaNews - Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polresta Cirebon Jawa Barat menjalankan program unik dimana masyarakat yang ingin membuat SIM (Surat Izin Mengemudi) tidak perlu mengeluarkan uang, alat pembayaran bisa diganti dengan sampah.
Polresta Cirebon telah melayani 49 warga dengan program ini sejak pertama kali dibuka 6 bulan lalu.
“Jadi program ini launching 6 bulan lalu dan sampai kini masih berjalan” tutur Kepala Satlantas Polresta Cirebon Komisaris Galih Raditya pada Minggu (8/1).
Program ini diberi nama “Green Service”, bekerjasama dengan 10 titik sampah, diantaranya di SMP N 1 Talun Cirebon yang menerima sampah dari masyarakat.
Cara Buat SIM Bayar Pakai Sampah
Cara buat SIM bayar pakai sampah ialah warga harus mengumpulkan sampah non organik terlebih dahulu yang memiliki harga jual. Misalnya, plastik, tembaga, besi, atau lainnya. Sampah tersebut akan ditimbang dan dijual ke bank sampah.
Sampah dikumpulkan terlebih dahulu dan dicatat di buku tabungan, akan ditulis berapa uang hasil penjualan sampah tersebut di buku. Jika sudah cukup untuk membayar biata PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), maka warga yang bersangkutan bisa langsung membuat SIM di Polresta Bogor tanpa harus membayar uang.
Baca Juga : Meski SIM Aktif, Polisi Bakal Sita Motor Dan Mobil Jika Pajak STNK Mati
Untuk biayanya sendiri sesuai dengan PP 60/2016 tentang Jenis dan Tarif Atas PNBP yaitu Rp 120 rb untuk SIM A, Rp 120 ribu untuk SIM B 1, dan Rp 100 ribu untuk SIM C. Sedangkan untuk biaya perpanjangan SIM A Rp 80 ribu, SIM C Rp 75 rb, dan SIM B1 Rp 80 rb.
Meski warga buat SIM yang dibayar pakai sampah, untuk prosedurnya tetap sama, yakni dengan ujian teori hingga praktik dan lainnya.
“Konsep ini ingin membuat masyarakat sadar kebersihan lingkungan dengan memakai sampah plastik tertentu untuk bayar SIM” terang Galih Raditya.
Selain untuk membayar SIM, hasil uang penjualan sampah juga boleh dipakai untuk membuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian).
“Respon dari masyarakat bagus, mereka berlomba jadi nasabah bank sampah, sudah ada 49 orang yang ikut” jelasnya.
Memang butuh waktu untuk bisa mengumpulkan uangnya, setidaknya tiga bulan. “Saya butuh waktu 3 bulan untuk kumpulkan sampah” ujar Bambang, salah satu peserta. Bambang juga mengumpulkan dus, ia bisa mendapatkan SIM usai mengumpulkan sampah sekitar 20 kg.
“Saya kumpulin sedikit-sedikit, program ini bagus bisa untuk mengurangi sampah, sampah saya di rumah tadinya menumpuk sekarang bisa jadi berkah” pungkas Bambang.
Baca Juga : Begini Cara Cek Kendaraan Kena Tilang Elektronik ETLE atau Tidak