Bom Bunuh Diri di Nigeria Tewaskan 18 Orang dan 42 Lainnya Luka-luka

Serangkaian serangan bom bunuh diri di Nigeria menewaskan 18 orang dan melukai 42 lainnya, termasuk di sebuah upacara pernikahan di Kota Gwoza. Baca selengkapnya di sini!

Bom Bunuh Diri di Nigeria Tewaskan 18 Orang dan 42 Lainnya Luka-luka
Bom Bunuh Diri di Nigeria Tewaskan 18 Orang dan 42 Lainnya Luka-luka. Gambar : Aa.com

BaperaNews - Serangkaian serangan bom bunuh diri di Nigeria menewaskan 18 orang dan melukai 42 lainnya. Salah satu serangan yang paling mengerikan terjadi di Kota Gwoza, di mana seorang perempuan meledakkan bahan peledak di tengah upacara pernikahan, sambil menggendong bayi.

Aksi teror ini, yang juga menargetkan rumah sakit dan pemakaman para korban ledakan sebelumnya, mengundang kecaman dan keprihatinan internasional.

Pada insiden yang terjadi di Kota Gwoza, Nigeria, pelaku serangan menggunakan bahan peledak yang dipasang pada tubuhnya untuk meledakkan diri di sebuah upacara pernikahan.

Menurut Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Borno (SEMA), sebanyak 18 orang tewas dalam serangkaian serangan tersebut, termasuk anak-anak, pria, perempuan, dan bahkan seorang perempuan hamil.

Selain korban tewas, 42 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 19 di antaranya dalam kondisi kritis dan telah dievakuasi ke ibu kota regional, Maiduguri.

Serangan bom bunuh diri tidak berhenti di upacara pernikahan. Beberapa jam setelahnya, serangan lainnya menargetkan sebuah rumah sakit di Gwoza, yang saat itu sedang merawat para korban ledakan pernikahan.

Di waktu yang hampir bersamaan, sebuah pemakaman untuk korban ledakan pernikahan sebelumnya juga menjadi target bom bunuh diri. Peristiwa ini memperparah krisis kemanusiaan di kawasan tersebut, yang telah lama dilanda konflik bersenjata.

Barkindo Saidu, Kepala SEMA, menjelaskan dalam laporannya bahwa jumlah korban tewas terdiri dari berbagai kelompok umur dan status.

Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom Bunuh Diri di Pakistan, 44 Orang Tewas

"Sejauh ini, 18 kematian telah dilaporkan, terdiri dari anak-anak, pria, perempuan, dan perempuan hamil. Sementara itu, 19 warga yang terluka parah telah dibawa ke Maiduguri untuk perawatan lebih lanjut," ujarnya.

Tambahan 23 orang yang mengalami luka-luka masih menunggu evakuasi dari lokasi kejadian.

Kota Gwoza, yang terletak di perbatasan dengan Kamerun, memiliki sejarah panjang dengan kekerasan. Pada tahun 2014, militan Boko Haram merebut kota ini dan menggunakan daerah tersebut sebagai basis operasi untuk melancarkan serangan ke wilayah lain.

Pada tahun 2015, kota ini berhasil direbut kembali oleh militer Nigeria dengan bantuan pasukan dari Chad. Meskipun begitu, Boko Haram masih terus melakukan serangan dari pegunungan di dekat kota tersebut.

Boko Haram, yang dikenal dengan serangan brutal dan penculikan, terus mengancam stabilitas di wilayah tersebut. Kekerasan yang dilakukan kelompok ini telah menyebabkan lebih dari 40.000 orang tewas dan sekitar 2 juta orang mengungsi di bagian timur laut Nigeria.

Dampak konflik juga meluas ke negara tetangga seperti Niger, Kamerun, dan Chad, sehingga memicu terbentuknya koalisi militer regional untuk memerangi kelompok militan ini.

Serangan bom bunuh diri yang baru-baru ini terjadi di Nigeria menarik perhatian internasional dan menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Pemerintah Nigeria dan koalisi militer regional terus berupaya untuk menumpas kegiatan teroris di wilayah tersebut dan memulihkan perdamaian serta stabilitas.

Meskipun tantangan yang dihadapi besar, upaya koordinasi dan dukungan internasional diharapkan dapat membantu mengurangi dampak konflik dan memperbaiki kondisi kemanusiaan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Stop! Sebar Foto Korban Bom Bunuh Diri Bisa Dipenjara 4 Tahun