Anggota Paskibra Klaten Meninggal Usai Latihan
Seorang anggota Paskibraka asal Klaten yang meninggal dunia setelah latihan memicu kecaman dan tuntutan atas pelayanan medis yang kurang responsif di Puskesmas.
BaperaNews - Seorang anggota paskibraka asal Klaten, Jawa Tengah berinisial TA (19) meninggal dunia usai latihan. Korban meninggal dunia di depan ayahnya, ketika dibawa ke Puskesmas pada Rabu (9/8).
Korban ialah siswi SMKN 2 Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta. Sebelum meninggal dunia, korban sempat mengeluh pusing. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas namun tidak ada sopir ambulans untuk merujuk korban ke rumah sakit. Ketika masa pencarian sopir ambulans itulah korban dinyatakan meninggal dunia oleh bidan yang berjaga.
Kronologi anggota paskibra meninggal dunia diawali ketika TA tidak mengikuti kegiatan belajar sejak pagi hari. TA latihan paskibra full sejak pagi sampai sore. Usai latihan, pukul 17.00 WIB TA mengantar temannya.
Sampai rumah TA pun aktivitas seperti biasa. TA mengeluh tubuhnya lelah, pegal, kepala pusing. TA kemudian dipijat oleh ayahnya namun tiba-tiba TA pingsan dan dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya.
Baca Juga : Heboh Tarif Pelayanan Puskesmas Depok Naik, Dinkes Buka Suara
“Tidak belajar, ikut kegiatan paskibra sampai sore, jam 16.00 WIB baru pulang sekolah. Habis latihan, jam 17.00 WIB aktifitas seperti biasa di rumah, bercanda dengan ayah ibunya. 5 menit setelah pingsan dibawa ke Puskesmas. Sampai sana dicek katanya sudah meninggal dunia” kata Giyanto, paman TA.
TA sudah dua kali periode ini terpilih sebagai anggota paskibraka di sekolahnya. Meninggalnya TA membuat keluarga dan warga sekitar kecewa karena pihak Puskesmas dianggap tidak memberi pelayanan dengan baik.
Anggota paskibra meninggal dunia menurut Dinas Kesehatan setempat karena henti jantung. Namun belum diketahui apakah remaja asal Klaten, Jawa Tengah ini meninggal dunia berhubungan dengan latihan paskibraka yang dilaksanakan selama seharian mengingat setelah seharian latihan korban mengeluh pusing dan lelah.
Warga menyayangkan tidak ada sopir ambulans ketika kejadian dimana jika ada sopir seharusnya korban bisa lebih cepat dirujuk ke rumah sakit. Anggota paskibra meninggal dunia telah dimakamkan. Warga yang berdemo menuntut pelayanan Puskesmas yang lebih baik telah ditemui oleh Kepala Puskesmas setempat.
Pihak Puskesmas menyebut sopir ambulans di Puskesmas memang hanya ada satu orang dan ketika kejadian kebetulan sedang sakit. Pihak Puskesmas sampaikan duka mendalam atas meninggalnya siswa asal Klaten, Jawa Tengah dan berjanji akan memberi pelayanan lebih baik di Puskesmas sebagaimana yang diharapkan warga.
Baca Juga : Siswi SMK di Gunung Kidul Meninggal Usai Dibawa ke Puskesmas Namun Tak Ada Orang