Kadinsos Diberhentikan oleh Bupati Gorontalo Usai Risma Marah
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) diberhentikan Bupati Gorontalo usai Risma Marah tak menjawab dengan tepat mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH)
BaperaNews - Husai UI selaku Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) diberhentikan oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo. Diketahui, alasan tersebut yakni karena Husai tak menjawab dengan tepat saat ditanya oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH). Hal tersebut membuat Risma marah.
Pada Senin (04/10/2021), Nelson menyatakan bahwa apa yang telah ditanyakan oleh bu Risma dijawab dengan tak sesuai dengan data yang sebenarnya. Hal tersebut menjadi masalah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo selalu melakukan verifikasi.
Selain karena salah data, Nelson juga menyampaikan 5 kesalahan lain yang telah dilakukan oleh Husai selaku Kadinsos.
Nelson menyampaikan bahwa alasan pertama yaitu dari awal data yang selalu ia minta sejak kasus Covid, hingga akhirnya ia membentuk tim khusus data. Alasan kedua yaitu koordinasi serta komunikasi, 2 poin tersebut sangatlah penting karena PKH itu merupakan ujung tombak dinas sosial.
Alasan ketiga yaitu gaji tenaga abdi di salah satu panti jompo belum dibayarkan selama 6 bulan terakhir. Alasan keempat yaitu terkait permasalahan BLT yang terus dipertanyakan oleh banyak pihak.
Nelson menyebutkan bahwa contohnya yaitu pembelian beras harus dari kabupaten Gorontalo, sampai hari ini belum terlaksana dengan baik. Alasan terakhir yaitu dalam 3 hari lalu daerahnya terkena banjir, ketika Nelson ingin berkomunikasi dengan Husai, ia sangat susah untuk dihubungi.
Akan tetapi, Husai pun mengelak pemecatan dirinya diakibatkan dengan kejadian Risma marah soal data. Pada Sabtu (02/10/2021) malam ia baru mengetahui tentang kabar pemberhentian tersebut.
Sebagai informasi, sebelumnya telah beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi Risma yang marah-marah ketika sedang rapat bersama dengan pejabat Provinsi Gorontalo mengenai distribusi bansos.
Pada Video tersebut, Risma terlihat mengacungkan pena ke arah seorang pendamping bansos PKH di Gorontalo.
Risma menyampaikan bahwa ia tak terima pihaknya dikatakan mencoret data penerima bansos yang menyebabkan bantuan menjadi tak tepat sasaran.
Selain itu, Risma juga menyebutkan bahwa pihaknya tak pernah mencoret data penerima bansos dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Risma menyampaikan bahwa pihaknya justru menambah serta memperbarui data tersebut secara berkala.