Alasan Tempe Populer Hingga ke Mancanegara

Tempe dikenal hingga mancanegara, berikut alasan tempe mampu menembus pasar mancanegera

Alasan Tempe Populer Hingga ke Mancanegara
Ilustrasi Tempe, Gambar : Ella Olsson/Unsplash.com

BaperaNews - Makanan khas Indonesia yang digandrungi berbagai kalangan ini ternyata mampu menembus pasar mancanegara. Tak hanya masyarakat kita yang hobi memakan tempe, namun orang luar negeri pun juga menyukai tempe.

Tempe yang dibuat dari olahan fermentasi kedelai ini memiliki aroma menggugah selera saat diolah dengan cara digoreng. Meskipun simpel cara mengolahnya, sudah bisa membuat banyak orang tergila – gila padanya.

Panganan harian dengan harga terjangkau ini, biasanya disajikan sebagai camilan atau pun panganan pendamping sebagai lauk. Menikmatinya dengan nasi hangat dan sambal saja sudah sangat terasa lezat.

Berbagai kandungan zat baik di dalam tempe, dapat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh. Zat seperti antioksidan dan antimikroba. Yang mana zat – zat tersebut mampu untuk mencegah terjadinya diare.

Banyaknya orang luar negeri yang menggandrungi makanan berbahan kedelai ini karena aromanya mirip jamur dengan tekstur layaknya daging. Panganan tempe sangat populer di Benua Biru Eropa dan diolah menjadi berbagai makanan berkelas dengan harga mahal.

Kini tempe semakin naik kasta berkat kepopulerannya hingga ke mancanegara. Kebanyakan para vegetarian yang berburu tempe untuk makanan pengganti daging.

Di Indonesia, tempe sudah dikenal oleh masyarakat Jawa sejak beratus – ratus tahun silam khususnya di daerah Surakarta dan Yogyakarta. Lebih tepatnya tempe dikenal mulai abad ke 16.

Selain Indonesia, negara lain juga punya panganan olahan yang dibuat dari proses fermentasi kedelai. Jepang mempunyai panganan olahan fermentasi kedelai seperti shoyu dan miso. Kemudian China juga mempunyai panganan olahan fermentasi kedelai seperti tauco, tahu dan kecap.

Nama tempe sendiri berasal dari istilah Jawa Kuno. Yang mana dulu ada makanan yang terbuat dari bahan tepung terigu dengan warna dominan putih disebut dengan nama tumpi. Dari sinilah kemungkinan nama tempe mulai muncul. Karena saat masih segar, tempe juga tampak berwarna putih segar.

Di mancanegara, Indonesia merupakan penghasil tempe terbesar. Dimana peluang pasar ekspor sangatlah menjanjikan. 50 persen jumlah kedelai yang ada di Indonesia, ternyata diolah menjadi tempe. Sebagian lagi diolah menjadi tahu, tauco dan kecap.

Perkiraan konsumsi tempe setiap orang per tahunnya di Indonesia hingga menembus angka 6,5 kilogram. Tidak heran jika produksi tempe di Indonesia sangatlah tinggi.