Wajib Tahu! Ini 7 Fakta Varian Omicron yang Mendunia
Varian Omicron jadi varian Covid-19 yang paling berbahaya karena dapat menghindari sistem antibodi tubuh, Berikut 7 fakta penting Varian Omicron yang wajib diketahui
BaperaNews - Pada tanggal 25 November Afrika Selatan telah mengumumkan adanya varian baru virus covid-19 yang sudah tersebar di salah satu negara bagian mereka. Varian tersebut dinamakan omicron dan mengandung 50 mutasi yang dapat mempengaruhi kecepatan penularan.
Selain itu, kemampuan varian omicron mampu menghindari antibodi yang dibentuk oleh vaksin ataupun antibodi yang dihasilkan secara natural akibat infeksi covid-19 varian sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Omicron sebagai 'variant of Concern' atau virus yang harus diwaspadai karena ada kemungkinan memiliki risiko penularan lebih tinggi.
Prof Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur WHO Asia Tenggara menyebutkan ada tujuh fakta terkait varian Omicron dari WHO, mulai dari penularan dan efektivitas vaksin COVID-19.
Berikut 7 fakta tentang varian omicron yang harus kalian ketahui :
- Penularan varian Omicron
Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya tertulis menjelaskan bahwa belum terlalu jelas sekali apakah Omicron memang lebih mudah menular atau tidak dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta. "Tetapi memang jumlah orang yang positif varian ini terus meningkat di Afrika Selatan, dan perlu studi epidemiologi mendalam tentang hal ini," katanya
- Beratnya penyakit
Belum terlalu jelas apakah Varian Omicron mengakibatkan sakit yang lebih berat atau tidak. Dari Data awal yang telah didapat memang menunjukkan dugaan ada peningkatan masuk ke RS di Afrika Selatan, tapi harus diteliti lebih lanjut analisanya.
Sejauh ini belum ada informasi ilmiah lengkap yang menyebutkan bahwa gejala akibat Omicron berbeda dengan akibat varian yang lain.
- Kemungkinan infeksi ulang
Dari data awal yang telah didapat menunjukkan bahwa infeksi varian Omicron ini akan mengakibatkan resiko infeksi ulang atau reinfeksi. Seseorang yang sudah sakit dan sembuh, jika terkena virus varian omicron bisa kemudian jatuh sakit lagi.
- Efektivitas vaksin
WHO masih terus menganalisa hal ini bersama para pakar kesehatan di dunia. Vaksin sampai saat ini masih jadi cara efektif untuk memutus penularan virus varian apa saja.
- Efektifitas test PCR
Sejauh ini tes PCR masih dapat dilakukan untuk mendeteksi Infeksi COVID-19, termasuk varian Omicron. Penelitian masih terus berjalan, termasuk ada tidaknya kemungkinan dampak pada rapid antigen tests.
- Efektifitas pada pengobatan
Sesuai dengan Pedoman Pengobatan WHO pada tanggal 24 November 2021 (2 hari sebelum Omicron dinyatakan sebagai VOC) maka Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih tetap efektif untuk menangani pasien COVID-19 yang berat dan parah.
"Tentu perlu analisa lebih lanjut tentang kalau mungkin ada dampaknya pada varian Omicron," tutup Prof Tjandra
- Virus Omicron sudah masuk ke 13 negara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hingga kini sudah tercatat sejumlah 13 negara yang terdeteksi adanya kasus varian omicron, dimulai dari Afrika Selatan dan Botswana.
“Varian omicron ini sudah ditemukan di antaranya di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong. Melihat distribusi negara-negara tersebut kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa varian omicron ini sudah menyebar ke lebih banyak negara lagi,” kata Luhut dalam Konferensi Pers, Minggu (28/11/2021).