Misi Jokowi Mengganti PNS dengan Robot Mulai Dijalankan
Penggantian pekerja pns menjadi robot mulai dijalankan pemerintah untuk mempercepat sistem kerja birokrasi dan mengurangi anggaran gaji PNS. Berikut Informasinya !
BaperaNews - Presiden Jokowi beberapa kali menyatakan PNS Eselon IV dan III akan diganti dengan robot atau istilah tekniknya kecerdasan buatan (AI – Artificial Intelligence) untuk mempercepat sistem kerja birokrasi. Misi tersebut kini telah mulai dijalankan di sektor layanan publik juga di bagian manajemen PNS.
Hal ini disampaikan oleh Satya Pratama, Kepala Biro Hukum Humas. Misi dijalankan bekerja sama dengan BKN (Badan Kepegawaian Negara) dengan menjalankan sistem digitalisasi.
“Sebenarnya rencana digitalisasi sudah dipikirkan beberapa tahun belakangan, namun karena situasi yang tidak pasti seperti adanya pandemi Covid-19 dan lainnya, digitalisasi baru mulai dilakukan saat ini dan akan terus dipercepat perjalanannya” kata Satya saat wawancara Senin, 29/11/2021.
“Upaya perubahan birokrasi menjadi sistem digital ini sudah terlihat dari jumlah PNS yang terus turun, PNS aktif tahun ini sebanyak 4.081.824 orang, turun drastis dibanding tahun 2015 yang jumlahnya mencapai 4.593.604 orang” lanjut Satya.
Jumlah penurunan yang signifikan tersebut diakibatkan adanya penerimaan PNS yang jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah pegawai yang mulai pensiun. Jabatan – jabatan yang kosong saat ini mulai digantikan oleh adanya digitalisasi. Peran manusia digantikan oleh sistem. Inilah alasan mengapa meski jumlah PNS semakin menurun, birokrasi pemerintah tetap bisa berjalan lancar.
“Berdasarkan Undang – Undang, berbagai pekerjaan yang mempunyai sifat administratif dan rutinitas, bisa digantikan dengan adanya teknologi, sehingga bisa memangkas pengeluaran negara untuk membayar gaji PNS,” ujarnya.
Ketika ada pertanyaan yang diajukan kepada Satya terkait jumlah PNS saat transformasi digital selesai, ia tak memberikan penjelasan rinci mengenai jumlah PNS. Jumlah PNS yang ada nantinya akan disesuaikan dengan perencanaan kebutuhan di setiap instansi atau pun kementerian.
Dengan adanya transformasi digital, bukan artinya robot akan menggantikan peran dari keberadaan PNS itu sendiri. Tujuannya hanyalah untuk membuat formasi PNS menjadi tidak gemuk lagi.
Ide mengganti PNS dengan sistem robot dalam birokrasi administrasi pertama kali disampaikan oleh Presiden Jokowi pada bulan November 2019 silam.
“Saya ingin memberlakukan artificial intelligence dan sudah saya perintahkan hal tersebut kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Dengan adanya artificial intelligence, saya yakin proses birokrasi negeri ini akan lebih cepat dan efisien,” kata Presiden Jokowi.