40 Menteri dan Mantan Presiden Bakal Jadi Pembicara Retreat Kepala Daerah
Magelang jadi tuan rumah retreat kepala daerah pada 21 Februari 2025. Acara ini akan menghadirkan 40 tokoh, termasuk menteri dan mantan presiden, sebagai pembicara.

BaperaNews - Magelang akan menjadi tuan rumah retreat kepala daerah, yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Februari 2025. Acara ini akan menghadirkan sekitar 40 tokoh, termasuk menteri dalam kabinet saat ini dan seorang mantan presiden, sebagai pembicara retreat kepala daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan bahwa retreat kepala daerah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai tugas pokok kepala daerah serta aspek-aspek penting dalam pemerintahan daerah.
Menurut Bima Arya Sugiarto, tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik atau pemerintahan. Banyak di antara mereka berasal dari berbagai profesi, seperti pengusaha, budayawan, kiai, hingga selebriti.
Oleh karena itu, retreat kepala daerah ini menjadi langkah penting dalam membekali mereka dengan wawasan pemerintahan yang lebih baik.
"Yang pertama adalah tugas pokok dari kepala daerah. Kepala daerah ini nggak semua latar belakangnya sama, nggak semua punya pemahaman politik pemerintahan. Ada yang latar belakangnya pengusaha, budayawan, kiai, selebriti. Ini wajib," ujar Bima Arya di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
Acara ini akan berlangsung selama tujuh hari, dengan berbagai materi yang disampaikan oleh para pembicara retreat kepala daerah. Salah satu fokus utama adalah konsep Asta Cita, yang mencakup sektor ketahanan pangan, pendidikan, dan kesehatan.
"Makan bergizi, ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, ini penting. Makanya ada sekitar 40 lebih menteri yang akan berbicara di sana," tambah Bima Arya.
Selain itu, retreat kepala daerah juga akan membahas pengelolaan anggaran negara, dengan penekanan pada penggunaan dana publik secara transparan dan bertanggung jawab.
"Kita berbicara tentang mengelola APBN Rp3.600 triliun dari pusat, di pusat semuanya. Kemudian, ada Rp1.300 triliun dari APBD. Untuk mengawal itu perlu serius, teman-teman itu perlu mengawal uang rakyat tadi," jelasnya.
Untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan anggaran, beberapa lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga akan terlibat dalam diskusi di retreat kepala daerah ini.
Baca Juga : Mensesneg Pastikan Retreat Kepala Daerah Tak Pakai Uang Prabowo
Dalam acara ini, lebih dari 40 menteri dari Kabinet Merah Putih akan hadir sebagai pembicara retreat kepala daerah. Mereka akan menyampaikan materi mengenai tata kelola pemerintahan dan kebijakan nasional yang berkaitan langsung dengan tugas kepala daerah.
Selain itu, seorang mantan presiden juga dijadwalkan untuk berbicara dalam forum ini. Namun, Bima Arya Sugiarto belum mengungkapkan nama mantan presiden yang dimaksud.
"Ada mantan presiden akan berbicara, nantilah kita lihat. Ya, kita berharap tentu yang memungkinkan berbicara, ya berbicara," ujarnya.
Selain membahas aspek teknis pemerintahan, retreat kepala daerah ini juga bertujuan untuk membangun koordinasi dan kerja sama antara kepala daerah dan pemerintah pusat.
Menurut Bima Arya Sugiarto, interaksi langsung dalam forum seperti ini sangat penting dan tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh pertemuan daring.
"Nah ini yang enggak bisa pakai Zoom, pembangun chemistry, emotional bonding," ungkapnya.
Retreat ini juga akan membahas ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan, dengan harapan para kepala daerah dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan nasionalisme.
"Teman-teman kepala daerah harus menjadi garda terdepan, sebagai pemersatu, sebagai tokoh-tokoh nasionalis," tegasnya.
Dengan adanya retreat kepala daerah ini, diharapkan para kepala daerah yang baru terpilih dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka secara lebih mendalam serta membangun jaringan yang kuat dalam menjalankan pemerintahan daerah masing-masing.
Baca Juga : Prabowo Akan Gelar Retreat untuk Kepala Daerah