Warga di Solo Meninggal Diduga karena Virus Leptospirosis

Seorang lansia meninggal dunia yang diduga akibat penyakit leptospirosis. Baca selengkapnya di sini!

Warga di Solo Meninggal Diduga karena Virus Leptospirosis
Warga di Solo Meninggal Diduga karena Virus Leptospirosis. Gambar : Ilustrasi Canva by Elnur

BaperaNews - Seorang warga lanjut usia di Kecamatan Banjarsari, Solo, dikonfirmasi meninggal dunia akibat terpapar leptospirosis. Banyak masyarakat yang terpapar leptospirosis, terutama selama musim hujan dan banjir.

Camat Banjarsari Solo, Beni Supartono Putro, mengungkapkan bahwa awalnya warga di wilayah Kadipiro mengalami gejala yang mirip dengan demam berdarah dengue (DBD), namun hasil diagnosis menunjukkan bahwa pasien tersebut terpapar leptospirosis.

"Pasien yang meninggal adalah warga berusia 60 tahun. Jenazahnya telah dimakamkan pada Kamis (21/3)," jelas Beni pada Jumat (22/3) malam.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan karena kasus leptospirosis di Kecamatan Banjarsari dianggap sebagai peristiwa baru. Pemerintah setempat berencana melakukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mencegah penyebaran penyakit leptospirosis ini.

Menurut Direktur RSUD dr. Moewardi, Cahyono, tidak ada laporan pasien yang meninggal dunia akibat leptospirosis di rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Ada Virus Mematikan Baru di India Bernama 'Nipah'

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa penyebab leptospirosis berbeda dengan penyakit pes, yang biasanya muncul selama musim banjir. Cahyono juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat penyakit tersebut di RSUD Dr. Moewardi.

Di media sosial, pengguna akun platform X @afifahafra79 mengungkapkan bahwa temannya melayat ke tetangganya yang diduga meninggal dunia akibat leptospirosis di Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo. Meskipun demikian, informasi ini masih harus divalidasi lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman resminya menjelaskan bahwa leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira yang patogen.

Penyakit ini cenderung banyak ditemukan di negara dengan iklim tropis dan sub-tropis, terutama selama musim hujan dan banjir. Di Indonesia, tikus merupakan sumber utama penularan leptospirosis.

Baca Juga: Kasus Positif Virus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah!