Kasus Positif Virus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah!
Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi kasus ketiga Monkeypox di Jakarta. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah melaporkan penambahan kasus positif cacar monyet atau monkeypox di ibu kota. Ini menjadi kasus ketiga yang telah terkonfirmasi sejak virus cacar monyet muncul pertama kali pada Agustus 2022.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, memberikan informasi terkini
"Tambah 1 kasus positif monkeypox baru terdiagnosis pada 19 Oktober 2023." Sejauh ini, Jakarta telah mencatat tiga kasus positif monkeypox sejak kasus pertama pada Agustus 2022.
"Jadi yang sudah ada terdeteksi yakni 1 kasus di Agustus 2022, 1 kasus pada 12 Oktober 2023, dan 1 kasus pada 19 Oktober 2023." Namun, belum ada detail lebih lanjut mengenai riwayat perjalanan dan kondisi terkini dari pasien yang baru terdeteksi positif monkeypox pada tanggal Kamis, (19/10).
Langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini penularan cacar monyet terus ditingkatkan oleh Dinkes DKI Jakarta. Kolaborasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk mengamankan masyarakat dari penyakit ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menjelaskan,
"Kewaspadaan terhadap cacar monyet perlu terus-menerus. Kita harus terus melakukan penemuan kasus, deteksi dini, dan menjaga kewaspadaan."
Baca Juga : Ada Virus Mematikan Baru di India Bernama 'Nipah'
Selain itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, menyebut bahwa pasien ketiga kasus cacar monyet yang baru terkonfirmasi kemungkinan merupakan imported case, artinya pasien memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
"Sementara ini, tidak ada hubungan dengan kasus kedua dan pernah ada riwayat ke luar negeri, China," ungkap Maxi. Dia menjelaskan bahwa gejala pasien ketiga relatif mirip dengan kasus sebelumnya.
Pasien ketiga yang terkonfirmasi menderita monkeypox adalah seorang individu berusia 28 tahun yang mengeluhkan demam, diikuti dengan munculnya lesi pada kulit, termasuk di area genital. Lesi ini muncul dalam bentuk gangguan kulit seperti luka, ruam, atau benjolan.
"Gejala demam, mual, ada lesi kulit di daerah genital, diikuti sakit menelan, sakit otot menggigil," jelas Maxi.
Penanganan pasien yang terkena cacar monyet melibatkan isolasi untuk mencegah penularan yang lebih luas. Proses pemulihan pasien memerlukan waktu sekitar tiga minggu hingga pasien benar-benar pulih.
Kasus monkeypox kedua di DKI Jakarta yang dilaporkan pada Oktober 2023, ditemukan memiliki banyak lesi, awalnya dianggap sebagai jerawat biasa. Namun, lesi tersebut secara perlahan menyebar ke berbagai bagian tubuh, seperti tangan, kaki, dan perianal.
Kemunculan monkeypox di Indonesia menandai tanda peringatan untuk masyarakat dalam mendeteksi gejala penyakit ini dengan cepat. Gejala yang paling khas adalah munculnya nanah dan pembesaran kelenjar getah bening.
Baca Juga : Mulai 15 Agustus, Seluruh Bayi di Indonesia Dapat Imunisasi Vaksin Rotavirus