Jalur Pendakian Gunung Agung Ditutup
Jalur pendakian ke Gunung Agung, Karangasem, Bali melalui Pengubengan ditutup untuk wisatawan pada Sabtu (17/6).
BaperaNews - Jalur pendakian ke Gunung Agung, Karangasem, Bali melalui Pengubengan ditutup untuk wisatawan. Penutupan dilakukan atas inisiatif dari pemandu pendaki di jalur tersebut.
Koordinator Pendaki Gunung Agung melalui Pengubengan 1 Nengah Suardana menyampaikan penutupan jalur dilakukan mulai Sabtu (17/6) lalu sesuai kebijakan Pemprov Bali yang melarang pendakian gunung ke kawasan suci.
“Ini dari inisiatif yang ada di Pengubengan untuk lakukan penutupan jalur pendakian” kata Suardana pada Senin (19/6).
Jumlah pemandu di jalur Pengubengan ada 46 orang. Meski jalur pendakian Gunung Agung ditutup, pendaki masih bisa melewati jalur asal memakai jasa pemandu dan taat aturan selama mendaki gunung.
“Jika ada Perda atau Pergub tentang pendakian Gunung Agung ditutup sudah terbit, aktivitas pendakian dilarang total dan kami akan bubarkan diri” lanjutnya.
Hal senada tentang pendakian Gunung Agung ditutup disampaikan Koordinator Pendakian Gunung Agung jalur Pasar Agung I Wayan Widi, para pendaki setuju untuk menutupnya karena Gunung Agung ialah kawasan suci.
Saat ini pendakian masih bisa dilakukan dengan syarat ditemani oleh pemandu. Namun Wayan Widi berharap jalur pendakian benar-benar ditutup sepenuhnya untuk turis.
Baca Juga : Gunung Raksasa Ditemukan di Bawah Laut Pacitan Jawa Timur
Wayan Widi juga berharap para pemandu Gunung Agung segera diangkat sebagai tenaga kontrak sebagaimana janji yang pernah diucap oleh Gubernur Bali Wayan Koster dimana para pemandu akan bertugas menjaga di sekitar jalur pendakian ketika telah ditetapkan sebagai pegawai kontrak.
Sebelumnya Wayan Koster lakukan pengkajian secara komprehensif untuk memutuskan aturan pendakian di Gunung Agung. Wayan Koster bertemu para perwakilan pemandu pendaki yang selama ini beroperasi di Gunung Batur dan Gunung Agung untuk mencari solusi bersama.
Ada 186 pemandu pendaki yang dijanjikan Koster akan diangkat menjadi tenaga kontrak setelah aturan ditetapkan. “Mereka akan bertugas menjaga hutan dan gunung” pungkas Wayan Koster.
Mendaki gunung suci secara bebas dikhawatirkan bisa merusak alam dan ketenangan di dalamnya. Pemprov Bali merasa lebih baik Gunung Agung dibebaskan dari aktivitas pendakian para turis dan dibiarkan menjadi kawasan yang sepenuhnya untuk ibadah atau bertapa.
Terlebih belakangan ini viral aksi para turis mancanegara berbuat kurang sopan di Gunung Agung seperti memakai baju terbuka ketika mendaki hingga melakukan pemotretan dengan kondisi penampilan minim busana di gunung suci tersebut.
Baca Juga : Viral Video Pendaki Gunung Gede Pangrango Nyalakan Bom Asap