Wakepsek Tapanuli Cabuli Siswi di Sekolah
Wakil Kepala Sekolah di Sumatra Utara terlibat dalam dugaan pencabulan terhadap siswinya. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Aksi tak senonoh diperbuat oleh insan pendidik yang seharusnya menjaga dan melindungi. Pelaku ialah SMS (54), Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
SMS telah ditetapkan sebagai tersangka pencabulan terhadap siswinya yang berumur 18 tahun. Wakepsek cabuli siswi pada 7 Agustus 2023 di ruang kantor ketika korban sedang membuat kopi untuk guru-guru.
Korban dihampiri pelaku dan dielus dagunya. Korban juga dipegang pipi dan pahanya ketika berpindah ke perpustakaan sekolah. Korban langsung melaporkan kejadian pencabulan yang ia alami.
Sementara pelaku Wakepsek cabuli siswi telah ditahan di Polres Asahan Tapanuli namun aparat kepolisian belum bisa sampaikan banyak keterangan karena kasus masih dalam penyelidikan. Polisi masih memeriksa saksi dan mencari keterangan tambahan serta barang bukti lain.
“Dalam laporan Wakepsek cabuli siswi, korban ini mendapat pencabulan oleh SMS ketika dia berada di ruangan kantor SMS. Saat itu korban sedang membuat kopi untuk para guru. Korban dihampiri SMS dan pelaku mengelus dagu korban. Tidak sampai disitu saja, setengah jam setelahnya, ketika korban berada di perpustakaan sekolah, SMS menyuruh korban mengetik surat. Saat itulah pipi dan paha korban dipegang pelaku” terang Kasi Humas Polres Asahan Tapanuli Utara Ipda Baren Gultom hari Selasa (22/8).
Baca Juga : Pimpinan Ponpes Cianjur Cabuli Santriwati
Korban sebenarnya bukan siswi SMKN 1 Siatas Barita, korban hanya sedang PKL atau praktek kerja lapangan di sekolah tersebut. SMS selain menjadi Wakepsek juga seorang pengurus gereja di Tarutung. Korban H mengaku sangat trauma sampai berdiam diri di rumah dan tidak berani berangkat PKL ke sekolah setelah mengalami pencabulan tersebut.
“Saya sangat takut kembali ke sekolah itu untuk PKL. Bapak SMS berlaku tidak wajar dengan meraba tubuh saya di ruang kerjanya” kata korban di markas Polres Tapanuli Utara.
Korban telah dibantu membuat laporan kepolisian bersama kakaknya, Carlos Hutagalung. Carlos berharap laporan ini segera diproses dan diupayakan keadilan hukum agar tidak ada lagi korban pencabulan lain oleh pelaku. Sementara pihak SMKN 1 Siatas Barita hingga berita ini disampaikan belum memberikan keterangan.
“Pengaduan resmi telah kami sampaikan. Kami harap ini jadi perhatian mengingat kejadian ini terjadi di instansi pendidikan” tandas Carlos.
Baca Juga : Viral! Kakek di Jaktim Cabuli Bocah SD