Viral Video Lansia Guru Ngaji di Pekanbaru Dianiaya Anak Kandungnya
Video penganiayaan seorang guru ngaji lansia oleh anak kandungnya di Pekanbaru, Riau, viral di media sosial. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Video yang memperlihatkan seorang pria menganiaya guru ngaji lansia di Pekanbaru viral di media sosial. Terungkap bahwa pelaku penganiayaan tersebut adalah anak kandung korban, yang tinggal di Pekanbaru.
Video lansia guru ngaji dianiaya ini mulai viral sejak kemarin di Pekanbaru, Riau. Dalam video tersebut terlihat seorang guru ngaji yang sudah lanjut usia ditarik dengan kasar dan nyaris ditampar oleh pria dalam video itu.
Kejadian guru ngaji dianiaya ini memicu kemarahan masyarakat yang kemudian ramai-ramai meminta Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana, untuk turun tangan melalui media sosial.
Berry Juana mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dan segera mengecek lokasi kejadian.
"Korban memang informasi pernah menjadi guru ngaji. Saat ini sudah tua dan benar soal dugaan dianiaya, kami sudah cek," kata Berry pada Senin (27/5).
Menurut Berry, pelaku penganiayaan adalah anak kandung korban sendiri, Hendri (52). Insiden ini terjadi di Jalan Satria, Kelurahan Palas, Rumbai, Pekanbaru.
"Sore kemarin pukul 16.00 WIB kami sudah mengecek video viral diduga penganiayaan anak terhadap orang tua di Jalan Satria, RT 03. Pelaku anak kandung korban," jelas Berry.
Penganiayaan terjadi pada Jumat (10/5) sekitar pukul 07.00 WIB. Hendri mengakui bahwa dia melakukan penganiayaan terhadap ibunya. Dia menjelaskan alasannya kepada polisi, menyatakan bahwa ibunya diduga mengalami kesurupan dan meminta diantar ke Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Baca Juga: Anak Diduga Aniaya Ibunya yang Lumpuh di Karangasem Bali
"Keterangan N ini bahwasanya ibu tersebut kesurupan minta ke Gunung Merapi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat untuk jumpa orang tuanya. Kemudian N menakut-nakuti orang tuanya supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka," tambah Berry.
Video tersebut direkam oleh istri Hendri, Niladiana (51), yang kemudian mengirimkan video itu ke keluarga dekat mereka. Sementara itu, korban telah mengalami kelumpuhan sejak tahun 2021.
Berry mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu apakah ada laporan resmi dari keluarga korban terkait kejadian ini. Namun, timnya juga sedang mengecek apakah ada pelanggaran dalam penyebaran video tersebut.
Berry dan timnya telah memastikan kondisi korban dengan mengunjungi rumahnya.
"Kami mau pastikan kondisi korban. Tetapi tadi kami datang masih sakit-sakit bagian lengan kanan dan kaki kanan. Ada trauma juga," ujar Berry. Setelah berbincang, Berry bersama personel Satreskrim lainnya mengantarkan korban ke rumah anaknya yang lain di Jalan Nelayan, sesuai permintaan korban.
Baca Juga: HP Hasil Menabung Dijual Ibunya, Bocah di Cirebon Diduga Depresi