Viral Bantuan Ibu Hamil di Bandung hanya Untuk Dokumentasi, Sekdes: Salah Paham

Viral video di media sosial menunjukkan pembagian bantuan paket makanan untuk ibu hamil di Desa Citeureup, Bandung, hanya sebagai dokumentasi.

Viral Bantuan Ibu Hamil di Bandung hanya Untuk Dokumentasi, Sekdes: Salah Paham
Viral Bantuan Ibu Hamil di Bandung hanya Untuk Dokumentasi, Sekdes: Salah Paham. Gambar : Dok. news.detik.com

BaperaNews - Sebuah video yang menunjukkan pembagian bantuan paket makanan untuk ibu hamil di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, terlihat seorang ibu hamil yang baru menerima paket makanan berfoto sambil memegang telur, tetapi saat telur itu hendak dimasukkan ke dalam bingkisan, kader PKK meminta agar telur tersebut dikembalikan.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (3/10), dan menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat.

Sekretaris Desa Citeureup, Oom Rukmana, menjelaskan bahwa video tersebut tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan sebenarnya dan terjadi karena kesalahpahaman.

Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari penyaluran bantuan gizi untuk ibu hamil dan balita yang dilaksanakan dalam dua tahap pada bulan Agustus dan Oktober 2024. 

“Kegiatan itu adalah penyaluran bantuan gizi untuk ibu hamil dan balita. Penyaluran dilakukan dalam dua tahap,” jelas Oom.

Dijelaskan pula bahwa pada tahap pertama penyaluran bantuan, telur yang ditunjukkan dalam video sudah diberikan kepada ibu hamil tersebut.

Dengan demikian, pada penyaluran kedua, ibu itu tidak menerima telur lagi, tetapi mendapatkan jenis makanan lainnya. Oom menegaskan bahwa penyaluran bantuan gizi tersebut sudah tepat sasaran dan diserahkan kepada semua yang berhak.

Oom menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan gizi ini direncanakan dilakukan dalam dua tahap untuk memastikan bahwa semua ibu hamil dan balita mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Baca Juga : Viral! Perempuan Pakai Pin Ibu Hamil Tapi Expired, Diduga Biar Dapet Tempat Duduk

Namun, pada penyaluran pertama, terjadi dropping ganda yang mengakibatkan kebijakan diambil untuk menggabungkan dua tahap menjadi satu. Keputusan tersebut diambil setelah melalui musyawarah dengan para kader PKK setempat.

“Penyaluran itu merupakan bantuan gizi ibu hamil dan balita, disalurkan dua kali. Pada saat penyaluran pertama, terjadi dropping yang double. Kami ambil sikap dan kebijakan yang disetujui para kader untuk mengawalkan dua tahap menjadi satu,” jelas Oom.

Ia memastikan bahwa semua bantuan yang diberikan telah sesuai dengan peruntukannya dan tidak ada pengurangan atau pemotongan bahan bantuan.

Viralnya video ini menarik perhatian masyarakat dan memicu perdebatan di media sosial. Banyak warganet yang memberikan komentar, baik yang mendukung penyaluran bantuan tersebut maupun yang mempertanyakan kelayakannya.

Beberapa netizen menganggap tindakan kader PKK yang meminta telur dikembalikan sebagai hal yang tidak pantas, sementara yang lain menyarankan agar video tersebut tidak diunggah jika hanya untuk tujuan dokumentasi.

Dalam situasi ini, penting untuk melihat konteks yang lebih luas terkait dengan penyaluran bantuan bagi ibu hamil dan balita. Bantuan gizi merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, terutama dalam masa kehamilan dan pertumbuhan awal.

Oleh karena itu, para pihak terkait perlu memastikan bahwa penyaluran bantuan dilakukan dengan transparan dan tepat sasaran.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya transparansi dalam proses penyaluran bantuan. Kejadian viral ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah dan organisasi non-pemerintah dalam hal komunikasi kepada publik.

Mengingat banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam penyaluran bantuan, penting bagi semua pihak untuk saling berkoordinasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa merugikan nama baik program bantuan sosial.

“Artinya, tidak ada pemotongan atau pengurangan bahan bantuan, seperti yang viral di media sosial,” tegas Oom. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan kekhawatiran masyarakat terkait kejelasan dan integritas penyaluran bantuan yang dilakukan oleh pemerintah desa.

Baca Juga : Ibu Hamil Boleh Cuti Melahirkan Selama 6 Bulan di UU KIA

@baperanews.com

Viral Bantuan Ibu Hamil di Bandung hanya Untuk Dokumentasi, Sekdes: Salah Paham #viral ♬ suara asli - Bapera News