Usai Ngaku Dilecehkan, Istri Ferdy Sambo Ke Komnas Perempuan: Lebih Baik Mati

Istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi saat ditemui oleh Komnas Perempuan mengaku ingin mengakhiri hidupnya karena pernah dilecehkan oleh Brigadir J.

Usai Ngaku Dilecehkan, Istri Ferdy Sambo Ke Komnas Perempuan: Lebih Baik Mati
Putri Candrawati akui ingin akhiri hidupnya karena dilecehkan Brigadir J. Gambar : Kumparan.com/Aditia Noviansyah

BaperaNews - Komnas Perempuan mengungkap temuan terkait kasus pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang menurut Putri dilakukan oleh Brigadir J (Yoshua Hutabarat) di Magelang Jawa Tengah. Dalam pemeriksaannya, istri Ferdy Sambo sempat mengaku ingin mengakhiri hidup, lebih baik mati.

"Dalam kasus ini, posisi sebagai istri dari seorang petinggi kepolisian, pada usia yang menjelang 50 tahun, punya anak perempuan, mapun rasa takut pada ancaman, dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasa lebih baik mati saja, ini disampaikan berkali-kali," ujar Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriani Kamis (1/9).

Komnas Perempuan menyebut perkataan Putri yang ingin mati disampaikan ketika pemeriksaan Minggu (7/8). “Perkataan beliau ingin mati, jadi ini memang situasi yang kami kalau Komnas Perempuan masuk dalam tim gabungan pada (7/8) sudah dilakukan kunjungan” imbuhnya.

Selain mengaku ingin mati, istri Ferdy Sambo juga mengaku diancam Brigadir J usai ia mendapat pelecehan seksual. “Kalau dari keterangannya diancam, tapi ini perlu diselidiki lebih lanjut, nanti disampaikan saja pada penyidik itu sudah disampaikan semuanya dalam laporan” terang Komnas Perempuan.

Sebelumnya Komnas HAM menyebut ada kemungkinan terjadi pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo oleh Brigadir J di Magelang. “Terdapat dugaan kuat terjadi pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri itu di Magelang tanggal (8/7)” ujar Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara Kamis (1/9).

Baca Juga : Terungkap! Ini Ucapan Terakhir Ferdy Sambo Ke Brigadir J Sebelum Penembakan

Namun hal ini tentu perlu dibuktikan terlebih tidak ada saksi dalam kejadian tersebut dan kasus pelecehan seksual sebelumnya telah ditutup oleh polisi karena disimpulkan tidak benar serta hanya merupakan bentuk penghalangan penyelidikan atau menutupi kebenaran oleh Sambo dkk.

Kasus ini pun rencananya akan didalami oleh tim khusus, memang benar adanya atau sekedar skenario kebohongan belaka sebagaimana yang sempat dibuat oleh Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo. Diketahui sebelumnya Ferdy Sambo membuat skenario kebohongan berupa adanya pelecehan seksual oleh Brigadir J yang kemudian berujung aksi saling tembak antara Brigadir J dan Bharada E (Richard Eliezer).

Diketahui kasus tersebut telah ditutup dan polisi menyatakan Brigadir J tidak melakukan pelecehan seksual apapun karena ia berada di luar rumah sebelum dan sesaat ia dibunuh, ia hanya masuk ke rumah ketika dipanggil Ferdy Sambo yang pada saat itulah ia ditembak hingga tewas.

“Rekomendasi dari Komnas HAM dan Komnas PA akan ditindaklanjuti sebagaimana arahan Pak Irwasum selaku ketua Tim Khusus” uajr Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto Kamis (1/9).

“Apapun hasil pendalaman berdasarkan fakta dan bukti yang ada” terangnya.