Usai Dituding Sebabkan Kanker, Johnson & Johnson Stop Jual Bedak Bayi Di Seluruh Dunia
Perusahaan pembuat produk perawatan bayi dan anak-anak, Johnson & Johnson (J&J) akan stop jual bedak bayi di seluruh dunia usai dituding produknya sebabkan kanker.
BaperaNews - Johnson & Johnson (J&J), salah satu perusahaan terkemuka pembuat produk perawatan bayi dan anak-anak mengumumkan akan menghentikan produksi dan penjualan produk bedak bayi berbahan "talk" di seluruh dunia mulai tahun 2023 usai dituding produknya sebabkan kanker.
Pengumuman ini disampaikan lebih dari dua tahun usai menghadapi puluhan ribu tuntutan hukum dari perempuan yang menyebut bedak talk buatan mereka mengandung asbestos menyebabkan penyakit kanker ovarium.
Johnson & Johnson (J&J) berulang kali menyanggah klaim tersebut dan membuktikan bahwa mereka punya riset selama berpuluh tahun yang membuktikan bahwa produknya aman dipakai.
“Sebagai bahan dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami sudah membuat keputusan komersial untuk melakukan transisi ke bedak bayi dengan bahan dasar tepung jagung” ujar Johnson & Johnson (J&J) melalui keterangan tertulis.
Johnson & Johnson (J&J) juga menambahkan bahwa bahan dasar tepung jagung untuk bedak bayi itu telah dijual ke berbagai Negara di dunia, namun Johnson & Johnson (J&J) tetap menegaskan bahwa produk bedak bayi mereka yang berbahan dasar talk (serbuk Kristal halus warna putih keabuan) ialah bahan yang aman dipakai.
“Posisi mengenai keamanan talk kosmetik kami tidak berubah” imbuhnya.
Baca Juga : Daftar Mie Instan Termahal di Dunia, Capai Rp 500 Rb!
“Kami berpegang teguh pada analisi sains independen selama berpuluh tahun oleh pakar kesehatan di seluruh dunia yang mengkonfirmasi bedak bayi berbahan dasar talk milik Johnson’s aman, tidak mengandung asbestos dan tidak menyebabkan kanker” tegasnya.
Johnson & Johnson (J&J) menyatakan akan menghentikan produksi bedak bayi berbahan dasar talk karena permintaan pasar yang berkurang setelah apa yang mereka sebut misinformasi menyebar dan membuat masyarakat ragu tentang keamanan produk mereka hingga adanya sejumlah tuntutan hukum.
Klaim tersebut salah satunya berasal dari Kantor Berita terkenal, Reuters. Pada tahun 2018, Reuters melakukan investigasi dan menyebut bahwa absostes memang ada di produk talk Johnson & Johnson (J&J) selama bertahun-tahun.
Reuters juga mengungkap hasil laporan internal, testimoni pengadilan, dan sejumlah bukti lain yang dikumpulkan dari tahun 1971 hingga awal 2000an, bahan mentah talk dan bedak milik Johnson & Johnson (J&J) dites positif mengandung asbestos.
Dalam pengadilan, Johnson & Johnson (J&J) pun menyangkal tuduhan tersebut hingga akhirnya pada April 2022 lalu, rapat pemegang saham memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan bedak bayi berbahan talk secara global.
Produk Johnson & Johnson (J&J) sendiri telah dijual dan diakui selama lebih dari 130 tahun di berbagai Negara termasuk Indonesia. Bedak bayi talk biasa dipakai untuk mencegah ruam popok bayi, kosmetik dewasa, hingga shampo kering.