TikTok Uji Coba Fitur Baru "Sleep Reminders", Apa Gunanya?
Platform media sosial TikTok melakukan uji coba fitur baru sleep reminders atau pengingat tidur. Apa gunanya fitur pengingat tidur TikTok?
BaperaNews - Dilansir dari Business Standard, platform media sosial TikTok kabarnya sedang menguji coba fitur sleep reminders atau pengingat tidur. Apa gunanya fitur pengingat tidur TikTok?
Guna fitur sleep reminders TikTok tersebut memungkinkan pengguna bisa mengatur alarm ketika waktu tidur dan mematikan notifikasi TikTok di jam tidur tersebut minimal 7 jam atau sesuai waktu tidur yang direkomendasikan.
Fitur pengingat tidur TikTok ini akan dimunculkan di bawah “Screen Time” di dalam aplikasi dan muncul opsi “Sleep Reminders” kepada pengguna. TikTok menilai fitur pengingat tidur ini penting, membantu pengguna mengetahui waktu tidurnya, kapan mereka harus tidur sesuai yang diinginkan.
Pengguna akan diingatkan untuk menutup aplikasi TikTok di masa jam tidur tiba, tujuh jam kemudian TikTok akan mematikan notifikasi agar pengguna bisa tidur lebih nyaman, notifikasi akan kembali aktif jika pengguna juga telah selesai masa tidurnya.
Juru Bicara TikTok menyebut TikTok terus mengupayakan cara baru untuk meningkatkan kualitas hidup penggunanya, dengan fitur-fitur baru meski fitur serupa telah ada di aplikasi-aplikasi lainnya. Pada tahun 2020 lalu, TikTok meluncurkan fitur pengatur screen time untuk memberi kontrol lebih luas oleh pengguna kepada aplikasi.
Baca Juga : Kumpulan Link Untuk Unduh Video TikTok Tanpa Watermark
Sedangkan Techcrunch melaporkan TikTok punya kemampuan untuk mengikat penggunanya selama berjam-jam, seolah seperti sebuah candu yang berpengaruh ke psikologis, membuat pengguna merasa ada yang kurang jika belum melihat TikTok.
Penelitian pernah dibuat oleh Troy Smith dari University of Trinidad Tobago, ia meneliti 17 3 pengguna TikTok dan 313 pengguna Facebook. Hasilnya ialah ada pikiran obsesif terhadap Facebook, merasa harus terus menerus menggunakan Facebook, untuk hiburan atau lupakan masalah pribadi.
Pengguna mencoba untuk mengurangi penggunaan Facebook namun gagal, pengguna jadi lebih kecewa ketika dilarang memakai Facebook, hingga menyebabkan dampak buruk pada pekerjaan ataupun aktivitas sehari-harinya.
Sedangkan 68,2% pengguna TikTok masih dalam jenis kecanduan, 25,4% resiko rendah, dan 6,4 % resiko. “Kebanyakan pengguna mungkin tidak memakai TikTok dengan cara problematis, studi ini menghasilkan petunjuk ada resiko penggunaan berlebih dan masalah tetap ada” tutur Troy.
“Dan hal itu berkaitan dengan sikap mirip kecanduan yang bisa berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penderitanya” pungkasnya.
Memang terus menerus menggunakan media sosial seperti TikTok tidak selalu berdampak baik, seringkali aktivitas yang lebih penting justru terabaikan, sibuk menonton hal yang tidak penting.
Sebab itu TikTok berniat membuat fitur sleep reminders, agar pengguna tetap memiliki waktu tidur yang baik meski tetap berinteraksi dengan TikTok sesuai kebutuhannya.
Baca Juga : TikTok Bocorkan Alasan Kenapa Video Bisa Masuk FYP