Terjadi Tiap Tahun, Ini Alasan Mahasiswa RI Pindah ke Singapura
Dirjen Imigrasi Kemenkunham mengungkapkan fakta adanya ribuan mahasiswa Indonesia yang lebih memilih pindah menjadi warga negara Singapura setiap tahunnya.
BaperaNews - Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengungkap fakta adanya ribuan mahasiswa Indonesia yang memilih pindah menjadi warga negara Singapura dan hal ini selalu terjadi tiap tahunnya.
Sebab itu saat ini Indonesia dan Singapura bisa dibilang sedang memperebutkan orang-orang pintar, terlebih banyak mahasiswa Indonesia yang memilih pindah kewarganegaraan ke Singapura.
“Saya lupa data detailnya. Kalau nggak 100 ya 1.000 mahasiswa Indonesia di Singapura tiap tahunnya pindah jadi warga negara Singapura. Kita bersaing berebut orang pintar, orang hebat, tapi kita juga jangan cuma nonton. Kita belajar, bersaing, supaya menang dan saya tidak sungkan membantu supaya Indonesia bisa hebat melalui generasi Z” kata Silmy pada Sabtu (8/7).
Silmy berharap semua pihak tidak hanya duduk diam melihat fenomena mahasiswa Indonesia pindah ke Singapura ini. Ia menilai Indonesia tidak bisa hanya andalkan sumber daya alam yang lama kelamaan bisa habis. Dari sisi sumber daya manusia juga harus ditingkatkan kualitasnya.
“Dalam hal menentukan nasib bersama, harus bisa bersatu. Pemerintah misalnya kasih beasiswa LPDP, kita perjuangkan dan kasih informasi supaya Gen Z bisa jadi generasi unggul dan berdaya saing” imbuhnya.
Menurut data UNESCO, ada 53.604 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di tahun 2021 lalu dan tiap tahun jumlahnya terus meningkat. Sejumlah negara jadi tujuan pendidikan tersebut.
Baca Juga : Daftar Tarif Listrik PLN yang Berlaku Mulai Juli Hingga September 2023
Australia jadi negara tujuan paling besar, sekitar 12.852 pelajar Indonesia memilih melanjutkan kuliah ke negeri kangguru tersebut di tahun 2020 lalu dimana jumlahnya setara dengan 24,46% jumlah pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri.
Kemudian urutan kedua ialah Malaysia mencapai 9.902 pelajar. Selanjutnya Amerika Serikat di posisi ketiga sebanyak 8.039 pelajar. Urutan berikutnya Jepang sebanyak 4.722 pelajar, Inggris 3.420 pelajar, Jerman 2.832 pelajar, Arab Saudi 1.934 pelajar, dan Turki 1.664 pelajar.
Lulusan tersebut seringkali tidak kembali ke Indonesia, melainkan lanjut bekerja hingga menetap di luar negeri. Seperti mahasiswa Indonesia yang makin tahun makin banyak jumlahnya yang memilih bekerja atau pindah kewarganegaraan ke Singapura.
Silmy belum mengungkap lebih lanjut apa perkiraan sebabnya mahasiswa Indonesia pindah ke Singapura, bisa jadi karena mereka merasa memiliki peluang karir atau merasa lebih dihargai kompetensinya di luar negeri.
Kondisi mahasiswa Indonesia pindah ke Singapura inilah yang menurut Silmy perlu jadi perhatian, agar orang-orang pintar di Indonesia juga ikut berperan dan memajukan negeri sendiri, bukan pindah warga negara Singapura.
Baca Juga : Mulai 1 Juli Fasilitas Kantor Akan Kena Pajak, Ini Daftarnya!