Sudah Mulai Menyebar, Rwanda Uji Coba Vaksin Virus Marburg ke Manusia

Rwanda memulai uji coba vaksin untuk virus Marburg, yang telah menewaskan setidaknya 12 orang. Simak selengkapnya disini!

Sudah Mulai Menyebar, Rwanda Uji Coba Vaksin Virus Marburg ke Manusia
Sudah Mulai Menyebar, Rwanda Uji Coba Vaksin Virus Marburg ke Manusia. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Rwanda telah memulai uji coba vaksin untuk virus Marburg, yang telah menewaskan setidaknya 12 orang, sebagian besar adalah tenaga kesehatan.

Vaksin ini menjadi langkah penting dalam memerangi penyebaran virus mematikan ini yang kini sudah menyebar di negara tersebut. 

Dalam langkah awal, negara Afrika Timur ini menerima 700 dosis vaksin dari Sabin Vaccine Institute, sebuah organisasi nirlaba asal Amerika Serikat. 

Uji coba vaksin Marburg ini akan fokus pada individu yang paling berisiko, termasuk dokter dan mereka yang memiliki kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.

Apa yang Terjadi di Rwanda?

Virus Marburg, yang mirip dengan Ebola, kini menjadi ancaman kesehatan di Rwanda. Setidaknya 46 kasus virus Marburg telah dilaporkan, dan sumber virus ini masih belum teridentifikasi.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini mencakup demam, nyeri otot, diare, dan muntah, yang dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan kematian akibat kehilangan darah. Mengingat potensi fatal virus ini, upaya untuk mengendalikan penyebarannya menjadi sangat mendesak.

Kapan Uji Coba Dimulai?

Uji coba vaksin Marburg pada manusia dimulai setelah laporan kematian akibat virus ini muncul.

Menteri Kesehatan Rwanda, Sabin Nsanzimana, mengungkapkan bahwa "Mereka yang paling berisiko, seperti dokter, dan mereka yang telah melakukan kontak dengan pasien Marburg, akan menjadi target awal vaksin tersebut." 

Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Rwanda untuk melindungi tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan wabah ini.

Baca Juga : Warga di Solo Meninggal Diduga karena Virus Leptospirosis

Mengapa Vaksin Ini Penting?

Virus Marburg dikenal sangat menular dan mematikan, dengan tingkat kematian yang berkisar antara 24 persen hingga 88 persen pada wabah sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini rata-rata membunuh setengah dari orang yang terinfeksi. 

Oleh karena itu, uji coba vaksin ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada mereka yang berada dalam risiko tinggi terpapar virus Marburg. 

Menteri kesehatan juga menginformasikan bahwa pemerintah berencana untuk memesan lebih banyak dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bagaimana Rwanda Menangani Penyebaran Virus?

Untuk mengekang penyebaran virus, pemerintah Rwanda telah memberlakukan beberapa langkah. Salah satunya adalah membatasi jumlah orang yang dimakamkan untuk para korban virus.

Selain itu, Rwanda juga berencana memberlakukan pembatasan perjalanan, termasuk pemeriksaan suhu tubuh, kuesioner untuk penumpang, dan menyediakan tempat pembersih tangan di titik keberangkatan.

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa penyebaran virus Marburg dapat dikendalikan secepat mungkin.

Siapa yang Terkena Dampak?

Sebagian besar korban yang meninggal akibat virus Marburg adalah tenaga kesehatan yang bekerja di garda terdepan penanganan wabah. Ini menunjukkan betapa rentannya mereka dalam menghadapi risiko infeksi saat merawat pasien.

Dalam konteks ini, vaksin Marburg menjadi sangat penting untuk melindungi mereka yang berjuang melawan virus ini setiap harinya.

Baca Juga : Israel Diserang Wabah Virus Mematikan West Nile, 100 Orang Terinfeksi 5 Tewas