SMPN 39 Surabaya Uji Coba Program Tidur Siang di Sekolah
SMPN 39 Surabaya uji coba program tidur siang untuk tingkatkan fokus dan kualitas belajar siswa. Respons publik positif, meski evaluasi fasilitas masih berlangsung.
BaperaNews - SMPN 39 Surabaya mulai menerapkan program tidur siang untuk para siswa sebagai upaya meningkatkan fokus dan kualitas belajar. Uji coba program ini dilakukan setiap hari Rabu, dengan siswa tidur bersama di dalam kelas.
Program tidur siang ini menarik perhatian publik setelah diunggah melalui akun Instagram resmi sekolah, @smpn39sbyofficial. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa tidur siang memiliki berbagai manfaat, termasuk meningkatkan daya fokus, memperbaiki sel-sel tubuh, dan menjaga daya tahan tubuh.
"Durasi ideal tidur siang antara 10-60 menit, dan waktu terbaik dilakukan antara pukul 13.00 hingga tidak lebih dari pukul 15.00. Program ini kami harap dapat membantu siswa tetap bugar dan siap belajar," tulis keterangan di unggahan tersebut.
Kepala SMPN 39 Surabaya, Rini Aswinarti, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil diskusi dalam rapat kemajuan sekolah. Uji coba pertama dilakukan pada Rabu (22/1). Dalam pelaksanaannya, siswa laki-laki dan perempuan dipisahkan untuk menjaga kenyamanan.
"Tujuannya sederhana, kami ingin siswa lebih fokus di kelas dan tidak merasa mengantuk. Uji coba ini menjadi langkah awal untuk melihat kelebihan dan kekurangannya," ujar Rini saat dikonfirmasi.
Dalam video yang diunggah, siswa terlihat tidur di lantai kelas dengan menggunakan tikar, bantal, atau boneka yang mereka bawa sendiri. Meskipun terlihat sederhana, antusiasme para siswa cukup tinggi terhadap program ini.
Rini mengungkapkan bahwa program ini belum diterapkan secara penuh karena masih dalam tahap evaluasi. Salah satu kendala yang ditemukan adalah kurangnya fasilitas pendukung seperti tikar atau alat lain yang memadai untuk menunjang kenyamanan siswa saat tidur.
Baca Juga : Sekolah di Dumai Terapkan Program Tidur Siang Untuk Seluruh Muridnya
"Kami masih melihat di mana kelemahan program ini, termasuk perlengkapan yang dibawa siswa. Beberapa siswa membawa tikar sendiri, yang tidak sesuai harapan awal kami. Namun, ini adalah bagian dari proses evaluasi," tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga program ini dirancang untuk memberikan manfaat secara umum.
Dalam unggahan media sosialnya, SMPN 39 Surabaya menyoroti berbagai manfaat tidur siang yang diharapkan dapat dirasakan oleh siswa.
Tidur siang, menurut keterangan tersebut, dapat membantu otak tetap fokus, memperbaiki daya ingat, dan mendukung pertumbuhan fisik.
Selain itu, tidur siang juga dianggap penting untuk mengembalikan energi setelah setengah hari belajar di sekolah. Dengan istirahat yang cukup, siswa diharapkan lebih siap mengikuti pelajaran di sisa waktu sekolah.
Program tidur siang di sekolah ini mendapat berbagai respons dari masyarakat. Sebagian besar memuji inisiatif tersebut, yang dianggap sebagai langkah inovatif dalam mendukung kesehatan dan kualitas belajar siswa.
Namun, ada pula yang mempertanyakan kesiapan fasilitas dan apakah program ini dapat diterapkan secara konsisten. Rini menegaskan bahwa sekolah terus mengupayakan perbaikan untuk menjadikan program ini lebih baik dan bermanfaat.
"Kami berkomitmen untuk mendukung perkembangan siswa tidak hanya secara akademis, tetapi juga dari segi kesehatan dan keseimbangan aktivitas mereka. Jika hasil evaluasi menunjukkan manfaat yang signifikan, tidak menutup kemungkinan program ini akan diterapkan secara penuh," jelas Rini.
Baca Juga : SD di China Akan Kenakan Tarif Tidur Siang Mulai dari Rp 1,4 Juta