Siswi yang Telah Mesum dengan Guru di Gorontalo Dipastikan Akan Tetap Sekolah
Seorang siswi berusia 16 tahun yang telah berbuat adegan mesum dengan guru nya dipastikan tetap melanjutkan pendidikan di sekolahnya.
BaperaNews - Polisi di Kabupaten Gorontalo terus menangani kasus yang melibatkan seorang murid berusia 16 tahun yang menjadi korban video mesum dengan seorang guru madrasah aliyah negeri (MAN).
Meskipun situasi ini telah menimbulkan trauma, pihak berwenang memastikan bahwa siswi tersebut akan tetap melanjutkan pendidikannya.
Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, dalam konferensi pers pada Kamis (26/9), menyatakan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Gorontalo akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban.
"Mereka akan melakukan pendampingan psikologi dan memastikan bahwa anak tersebut akan tetap sekolah," ungkap Deddy.
Kondisi siswi saat ini menjadi perhatian khusus, mengingat trauma yang dialaminya akibat kejadian tersebut. Korban menyatakan bahwa ia merasa tidak nyaman untuk kembali ke sekolah, dan situasi ini menuntut perhatian lebih dari masyarakat dan pihak berwenang. Deddy menekankan pentingnya menjaga masa depan korban.
"Saya tidak akan membahas berapa kali pelaku dan korban melakukan hubungan, karena ini menyangkut nasib anak orang. Masa depannya hancur setelah videonya beredar," tegasnya.
Baca Juga : Video Mesumnya Viral, Guru dan Murid di Gorontalo Akui Sama-Sama Suka
Penting untuk memahami bahwa korban dalam situasi seperti ini membutuhkan dukungan emosional dan psikologis. Langkah-langkah pendampingan yang diberikan oleh Dinas P3A diharapkan dapat membantu korban untuk pulih dan kembali beradaptasi di lingkungan sekolah.
Pendampingan ini akan mencakup sesi konseling dan dukungan dari para profesional untuk membantu siswi dalam mengatasi trauma dan rasa takut yang mungkin muncul.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung korban. Dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar sangat krusial untuk membantu korban merasa aman dan diterima kembali di sekolah.
Pendidikan adalah hak setiap anak, dan penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa hak tersebut tidak terampas akibat kejadian yang tidak diinginkan.
Kepala Dinas P3A Gorontalo menegaskan komitmennya untuk mendukung korban melalui program-program yang dirancang untuk pemulihan psikologis.
“Kami akan terus memberikan pendampingan agar siswi ini bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” katanya.
Baca Juga : Viral Video Mesum Oknum Guru dan Siswi di Gorontalo