Siswi SMP di Palembang Ditemukan Tewas di Kuburan Cina, Ini Penyebabnya!
Ayu Andriani, siswi SMP berusia 13 tahun, ditemukan meninggal dunia dengan luka serius di TPU Talang Kerikil, Palembang.
BaperaNews - Siswi SMP bernama Ayu Andriani (13) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
Kejadian ini terjadi pada Minggu, (1/9), di kuburan Cina TPU Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan.
Penemuan mayat ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan teman-temannya yang tidak menyangka akan kehilangan sosok terdekat.
Menurut informasi dari Kapolsek Kemuning, AKP Firmansyah, laporan mengenai penemuan mayat tersebut diterima sekitar pukul 16.00 WIB, meskipun mayat itu sendiri ditemukan oleh warga sekitar pukul 13.00 WIB. Saat ditemukan, kondisi mayat Ayu cukup mengenaskan, dengan luka di bagian kepala sebelah kiri dan busa di hidungnya.
"Benar ada penemuan mayat di TPU Talang Kerikil. Saat ditemukan, terdapat luka di kepala sebelah kiri dan ada busa dari hidungnya," ungkap Firmansyah.
Setelah penemuan tersebut, jenazah Ayu langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk diautopsi. Polisi juga mengarahkan keluarga untuk membuat laporan resmi mengenai kejadian ini.
"Jenazah AA sudah dibawa ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara. Kami juga telah mengarahkan keluarga untuk melaporkan kejadian ini," imbuhnya. Proses autopsi sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian siswi tewas ini.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr. Indra Nasution, menjelaskan bahwa Ayu meninggal akibat kekurangan oksigen atau asfiksia.
Baca Juga: Viral! Penemuan Kerangka Manusia di Sumatra Barat Bikin Geger Warga
"Berdasarkan pemeriksaan jenazah atas nama AA, kita jumpai korban mengalami kekurangan oksigen berat. Hal itu terlihat dari gejala yang dialaminya (buih dari hidung dan mulut)," ungkapnya.
Penjelasan ini menunjukkan bahwa kondisi yang dialami Ayu sangat serius dan menjadi perhatian bagi pihak kepolisian.
Lebih lanjut, dr. Indra menambahkan bahwa terdapat tanda kekerasan dari benda tumpul di bagian leher korban. Mengenai dugaan kekerasan akibat dicekik, ia menyebutkan bahwa hal itu bisa menjadi penyebab kematian. Namun, pihaknya tidak menemukan adanya tanda perlawanan pada jenazah siswi kelas 2 SMP tersebut.
"Setelah pemeriksaan dalam, tampak sekali adanya kekerasan benda tumpul di leher. Bisa jadi karena itu (dicekik). Tapi tidak ada tanda perlawanan dari AA," katanya.
Kronologi kejadian menunjukkan bahwa AA diketahui masih beraktivitas pada Minggu, (1/9), sekitar pukul 12.00 WIB. Ia sempat bertemu dengan ibunya, Winarti (39), di rumah. Namun, keduanya tidak terlibat obrolan yang berarti. Winarti mengungkapkan bahwa anaknya pergi dari rumah tanpa pamit.
"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," ungkapnya.
Setelah keberadaan AA tidak diketahui, kabar mengejutkan datang sekitar pukul 17.00, ketika seorang keponakan memberitahukan bahwa AA ditemukan tewas.
"Dapat kabar itu saya langsung ke kuburan Cina. Melihat sudah ramai polisi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara," lanjut Winarti.
Ia juga menambahkan bahwa selama ini anaknya tidak memiliki masalah dengan teman-temannya.
Teman dekat AA, Novita (13), menceritakan bahwa korban sempat bercanda tentang kematian beberapa hari sebelum kejadian.
"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati akan kuhantui kamu," ucap Novita. Kabar tewasnya AA sangat mengejutkan Novita, yang mengenal AA sebagai sosok baik dan ramah.
Polisi dari jajaran Polrestabes Palembang sudah turun tangan mengusut kasus ini. Mereka telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa lima orang saksi untuk mengungkap penyebab tewasnya AA. Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, mengonfirmasi bahwa AA tewas dalam keadaan tidak wajar.
“Kita sudah turunkan tim atas temuan itu, melakukan Olah TKP. Memang ada temuan ketidakwajaran atas kematian dari korban,” ungkap Harryo.
Baca Juga: Viral! Turis Australia Tewas Usai Kebut-kebutan di Jalan Singaraja Bali