Siswi SMP di Palembang Diracuni hingga Tewas oleh Kaka Ipar Lewat Jamu

Seorang siswi SMP di Palembang meninggal dunia setelah diduga diracuni oleh kakak iparnya dengan minuman jamu yang mengandung racun jenis potas. Simak kronologi lengkapnya di sini!

Siswi SMP di Palembang Diracuni hingga Tewas oleh Kaka Ipar Lewat Jamu
Siswi SMP di Palembang Diracuni hingga Tewas oleh Kaka Ipar Lewat Jamu. Gambar : Kompas.com/Dok. Aji YK Putra

BaperaNews - Seorang siswi SMP di Palembang, Sumatra Selatan, berinisial ANF (13), tewas setelah diduga diracuni oleh kakak iparnya, RK (19), dengan minuman yang disebut sebagai jamu.

Kuasa hukum keluarga korban, Zaly Zainal, menyebutkan bahwa minuman tersebut mengandung racun jenis potas yang dilarutkan dalam air putih.

Zaly menjelaskan bahwa pelaku menawarkan imbalan uang sebesar Rp300 ribu kepada korban jika ia meminum larutan tersebut tanpa memuntahkannya.

“Racun potas itu dilarutkan dalam air putih lalu diberikan kepada korban. Bukan dicampur jamu. Namun, pelaku menyebutnya jamu,” ujarnya pada Jumat (20/12).

Korban, yang tidak menyadari niat buruk pelaku, meminum larutan tersebut. Tak lama setelah itu, ANF mengalami lemas hingga akhirnya meninggal dunia.

“Korban tidak pernah mencurigai niat buruk pelaku, terlebih karena pelaku adalah kakak iparnya sendiri,” tambah Zaly.

Baca Juga: Sebanyak 158 Warga Cilacap Keracunan Massal Nasi Box Hajatan

Kasus ini diduga bermotif dendam yang disimpan RK terhadap ANF. Sebelumnya, keduanya sempat terlibat cekcok karena ponsel korban disadap oleh pelaku.

Data akun media sosial TikTok dan Instagram korban dihapus oleh RK, yang kemudian memicu kemarahan ANF. Namun, ayah kandung korban, M Yusuf, menyebut bahwa pertengkaran tersebut tidak berujung serius.

“Namanya anak kecil, marah karena labil saja,” kata Yusuf.

Yusuf mengaku terkejut mengetahui menantunya menyimpan dendam yang berujung pada dugaan pembunuhan.

Ia juga menyatakan bahwa dirinya telah menyediakan rumah bagi ANF dan anaknya, Yudi, untuk tinggal bersama.

“Selama menikah dengan anak saya, pelaku memang sikapnya kurang baik. Jarang menegur sapa, kami tidak tahu salah apa,” ungkap Yusuf.

Dalam upaya mengungkap penyebab kematian ANF, dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Indra Nasution, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan organ dalam korban. Pemeriksaan otopsi dilakukan menggunakan metode toksikologi dan patologi anatomi.

“Organ dalam kita ambil untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi dan patologi anatomi karena kita melihat ada kelainan pada organ dalam korban,” jelas Indra.

Sampel organ dalam tersebut telah dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Indra menambahkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium diharapkan dapat memastikan apakah kandungan racun dalam minuman yang dikonsumsi korban menjadi penyebab kematian.

“Kami masih menunggu hasil lab untuk dugaan keracunan,” ujarnya.

Baca Juga: 11 Mahasiswa Baru Vokasi Undip Alami Keracunan Makanan saat Ospek