Sekdes Mesum Kepergok Berbuat Asusila dengan Iparnya

Warga Desa Bulakelor, Brebes, menggelar demonstrasi menuntut Sekdes IN mundur setelah dituduh melakukan perbuatan asusila. Baca selengkapnya di sini!

Sekdes Mesum Kepergok Berbuat Asusila dengan Iparnya
Sekdes Mesum Kepergok Berbuat Asusila dengan Iparnya. Gambar: Dok. Indonesia Police Watch

BaperaNews - Warga Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menggelar demonstrasi di balai desa pada Senin (8/7). Mereka menuntut agar Sekretaris Desa (Sekdes) berinisial IN (40) mundur dari jabatannya setelah dituduh melakukan perbuatan asusila dengan saudara iparnya.

Insiden yang diduga terjadi pada Kamis (4/7), di pekarangan belakang rumahnya ini menggemparkan warga yang merasa prihatin dengan perilaku Sekdes.

Kabar tentang tindakan tidak senonoh ini tersebar luas di kalangan penduduk setempat, memicu reaksi keras dari masyarakat yang menuntut keadilan. Demonstrasi yang berlangsung tertib dan kondusif itu dipimpin oleh warga yang mayoritas ibu-ibu dan bapak-bapak, menegaskan bahwa tindakan Sekdes harus mendapat sanksi yang tegas.

"Harus dipecat. Sudah berbuat seperti itu (asusila) harus dipecat," ujar warga bernama Kasri.

Sementara Solahudin mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku Sekdes, yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.

"Informasinya Pak Sekdes melakukan asusila dengan saudara iparnya di pekarangan belakang rumahnya pada Kamis dini hari," kata Solahudin.

Baca Juga: Sekdes di Blora Mengundurkan Diri Usai Digrebek Warga Sedang Selingkuh

Kapolsek Ketanggungan, AKP Umi Antum Farich, membenarkan adanya aksi demo ini dan menjelaskan bahwa Sekdes bersedia mengundurkan diri dengan membuat surat pernyataan bermaterai.

"Yang bersangkutan bersedia mundur dengan membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai. Informasi yang kami dapat, oknum tersebut berbuat asusila dengan iparnya," ungkapnya.

Kasus sekdes mesum ini mencerminkan pentingnya integritas dalam jabatan publik, di mana perilaku yang tidak senonoh harus ditindak dengan tegas demi menjaga moralitas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa. 

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.

Warga dan pihak terkait berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil sesuai dengan hukum yang berlaku, sebagai bentuk keadilan bagi korban dan juga sebagai pembelajaran bagi semua pihak dalam menjaga etika dan moralitas.

Baca Juga: Heboh Sekdes di Boyolali Ancam Warga Soal Pilihan Capres dan Cawapres 2024