Sejarah Kue Nastar, Kue Kering Andalan Saat Idul Fitri
Nastar sangat identik dengan perayaan idul fitri dimana kue nastra menjadi salah satu hidangan wajib yang harus ada, ternyata ada sejarahnya loh!
BaperaNews - Di hari Idul Fitri tiba, tiap rumah umat muslim umumnya menyediakan makanan ringan untuk dinikmati bersama keluarga dan untuk menjamu tamu, salah satunya ialah kue kering, dan yang paling popular ialah nastar, hampir semua rumah dan semua orang menyukainya.
Kue nastar sendiri punya rasa manis dengan isian selai nanas, warnanya mencolok kuning keemasan dan wanginya menyerbak membuat kue nastar jadi salah satu cemilan favorit untuk Idul Fitri. Lalu kenapa kue nastar seolah menjadi kue yang wajib ada saat Idul Fitri? Apakah ada sejarah kue nastar sebelumnya?
Untuk Anda yang penasaran, berikut kami bahas sejarah kue nastar, kue kering andalan saat Idul Fitri.
Sejarah kue nastar konon sudah ada sejak jaman kolonial Belanda, dimana nama nastar berasal dari bahasa Belanda, Ananas (nanas) dan Tart (roti), yang digabung jadi nastar dan secara umum disebut nastar. Hanya saja, pada jaman Belanda, tidak semua masyarakat bisa menikmatinya karena harganya yang mahal dan pada masa itu masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup kesusahan dan kelaparan, dan yang terbiasa makan nastar ialah para pejabat dan orang Belanda tersebut.
Baca Juga: 10 Tips Mudik Aman Dan Nyaman Bareng Keluarga
Kue nastar juga familiar dengan Tionghoa, sebab kue nastar juga tersedia di kala Natal dan Imlek, nastar dianggap punya symbol khusus bagi orang Tionghoa, yakni warnanya kuning keemasan dan rasa manis disebut melambangkan rezeki baik yang melimpah.
Dulunya, kue nastar disajikan di hari besar atau perayaan tertentu, hanya untuk kaum bangsawan dan orang kaya saja, lambat laun resep kue nastar banyak beredar dan semakin banyak masyarakat yang mencoba membuat dan menjualnya, hingga kini, nastar banyak dijual dan bisa dinikmati semua kalangan di setiap hari besar atau perayaan Indonesia, salah satunya di hari Idul Fitri.
Itulah sejarah kue nastar yang hingga kini masih diistimewakan di setiap perayaan. Dulunya kue nastar hanya berisi selai nanas, namun kini sudah banyak dikreasikan baik dari segi bentuk maupun isiannya, ada nastar yang berisi durian, coklat, kismis, dan lainnya, bentuknya juga sudah beragam sesuai selera pembuatnya, namun tetap saja yang melekat di masyarakat ialah nastar berbentuk bundar dengan isian selai nanas, yakni yang tetap paling popular di masa Idul Fitri hingga kini.
Baca Juga: Menjadi Salah Satu Sunah Nabi, Mari Kita Mengenal Lebih Jauh Kurma Dan Manfaatnya