Sayembara Tangkap Begal di Bekasi Berhadiah Rp 10 Juta
Kepala Desa Burangkeng, Bekasi adakan sayembara tangkap begal dengan hadiah total sebesar 10 Juta. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Kepala Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Nemin bin Sain membuat sayembara tangkap begal. Bagi siapapun yang bisa menangkap begal, akan diberi hadiah uang tunai Rp 10 juta.
Nemin menyebut inisiatif sayembara menangkap begal muncul karena aksi begal belakangan ini marak terjadi di wilayah kerjanya, pelaku bahkan tega melukai korban dengan senjata tajam.
“Barang siapa yang bisa menangkap pelaku begal jalanan, saya beri uang tunai hadiah Rp 10 juta” kata Nemin hari Selasa (27/6).
Ia menjamin uang tunai untuk hadiah Rp 10 juta yang ia jadikan hadiah tangkap begal di Bekasi ini ialah uang dari kantong pribadinya, bukan dana desa atau uang rakyat.
Ia hanya ingin memberi semangat pada warga agar sama-sama berperan menjaga keamanan dan menangkap para pelaku kriminal seperti begal. Agar lingkungan desanya terhindar dari kejahatan.
“Sayembara tangkap begal ini terbuka untuk siapa saja, baik itu warga ataupun aparat penegak hukum. Intinya yang bisa menangkap begal saya beri hadiah Rp 10 juta” terangnya.
Menurut Nemin, ia mendapat laporan dari Binmaspol dan Babinsa Desa bahwa aksi begal telah terjadi 6 kali selama sebulan terakhir. Pelaku tidak hanya mengambil harta berharga milik korban seperti uang, ponsel, atau motor namun juga melukai korban, membuat keresahan warga.
Baca Juga : Hati-Hati! Pelaku Begal Bermodus Kecelakaan di Lombok Timur Masih Berkeliaran
“Bahkan pelaku tidak hanya mengancam harta benda namun juga keselamatan korban, kalau harta bisa dicari, tapi kalau nyawa yang diancam, itu buas sekali. Ini sudah sering kejadian, belum ada yang bisa nangkap begal jalanan.
Mungkin masyarakat merasa malu dan prihatin karena desa tempat mereka tinggal jadi rawan, makanya begitu saya umumkan sayembara tangkap begal ini, mereka langsung gerak” lanjutnya.
Nemin juga menyebut sayembara yang ia buat berdampak positif pada kekompakan warga, warga jadi menghidupkan kembali pos-pos keamanan.
Dalam waktu dekat, Nemin ingin membentuk Satgas Keamanan Desa yang melibatkan Binmaspol, Pokdar, Babinsa, Karang Taruna, hingga RT dan RW yang akan bertugas di titik rawan pada jam-jam tertentu dimana biaya operasional akan ditanggung desa.
“Anggaran tangkap begal di Bekasi itu tidak saya pakai untuk operasional saya, tapi untuk Satgas dalam melindungi wilayah desa ini, menciptakan rasa aman dan nyaman. Pengendara yang pulang kerja di malam hari bisa lewat atau masuk wilayah kami dengan lebih tenang” pungkas Nemin.
Semoga programnya berjalan lancar, warga bisa bekerjasama dengan baik tangkap begal di Bekasi, dan pelaku begal yang meresahkan bisa segera ditangkap ya.
Baca Juga : Banyak Kasus Begal Payudara di Jalan, Polisi Janji Bakal Usut Lebih Jauh