Rel Kereta di Grobogan Terendam Banjir, Bikin Jembatan Besi Menggantung
Banjir di Grobogan rusak rel kereta, mengganggu jalur Jakarta-Surabaya. Ribuan rumah terendam, sawah terancam gagal panen, evakuasi dan perbaikan terus dilakukan
BaperaNews - Hujan deras yang mengguyur wilayah Grobogan sejak malam (20/1) mengakibatkan banjir besar yang merusak sejumlah infrastruktur, termasuk rel kereta api.
Meluapnya Sungai Tuntang menyebabkan banjir setinggi 40-100 cm di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug. Kondisi ini berdampak pada aktivitas transportasi utama serta merendam ribuan rumah dan lahan pertanian.
Banjir di Grobogan menggerus pondasi rel kereta api di kilometer 32+5/7, tepatnya antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati. Kerusakan tersebut mengakibatkan jembatan besi rel menggantung dan tidak dapat dilalui.
Jalur utama kereta api Jakarta-Surabaya terpaksa dihentikan sementara, mengganggu perjalanan penumpang serta distribusi barang.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerapkan rekayasa pola operasi untuk meminimalkan dampak gangguan.
"Kereta api dari Surabaya ke Semarang dan sebaliknya dialihkan melalui rute alternatif," ujar Franoto.
Kereta seperti KA Blora Jaya, KA Sembrani, dan KA Argo Bromo Anggrek kini menggunakan rute memutar hingga perbaikan jalur utama selesai.
Di Desa Papanrejo, banjir merendam ratusan rumah, lima di antaranya hanyut terbawa arus. Perangkat desa setempat, Purnomo, mengatakan bahwa warga telah dievakuasi ke tempat aman, termasuk ke Musala Pak Kadus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan bersama pemerintah daerah terus melakukan evakuasi dan menangani kerusakan akibat banjir.
Selain itu, ribuan hektare sawah di Papanrejo dan desa-desa sekitarnya terendam air. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Gubug, Imam Kuncoro, memperingatkan potensi gagal panen jika air tidak segera surut.
"Sekitar 1.300 hektare sawah tergenang, dengan beberapa lahan yang seharusnya panen minggu depan kini terancam gagal tanam," ungkapnya.
Baca Juga : Banjir Bandang dan Longsor Pekalongan, Tewaskan 17 Orang, 9 Masih Hilang
PT KAI Daop 4 Semarang langsung melakukan langkah-langkah perbaikan intensif pada rel yang rusak. Material seperti batu kricak, pasir, bantalan rel, dan besi telah dikirim ke lokasi.
Tim prasarana bekerja untuk mempercepat proses perbaikan agar jalur kereta api dapat segera digunakan kembali.
Dua perjalanan kereta api, yakni KA Kedungsepur dan KA Ambarawa Ekspres, dibatalkan akibat kerusakan jalur tersebut. Franoto menyatakan bahwa pelanggan yang terdampak pembatalan dapat mengajukan pengembalian bea tiket 100 persen di stasiun pelayanan tiket terdekat.
Pemerintah daerah juga memprioritaskan penanganan bencana ini dengan berfokus pada keselamatan warga dan pemulihan lahan pertanian.
“Kami akan segera memulai langkah perbaikan infrastruktur untuk meminimalkan dampak lebih lanjut,” kata salah satu pejabat BPBD.
Banjir ini kembali mengingatkan pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan banjir seperti Desa Papanrejo.
Warga berharap pemerintah dan pihak terkait dapat segera menyelesaikan perbaikan rel kereta yang rusak serta memberikan bantuan kepada petani yang kehilangan hasil panennya.
PT KAI Daop 4 Semarang terus memantau situasi di lapangan dan akan memberikan pembaruan informasi secara berkala.
Dengan berbagai upaya penanganan yang tengah berlangsung, diharapkan kondisi di Grobogan segera pulih sehingga aktivitas masyarakat dan transportasi dapat kembali normal.
Baca Juga : Ratusan Rumah Terendam hingga Mobil Terseret Arus Banjir di Jember