Pria Asal AS Meninggal Dunia Setelah Kejang-kejang di Minimarket Jaksel
Seorang pria asal Amerika Serikat (AS) meninggal dunia setelah mengalami kejang-kejang di sebuah minimarket di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
BaperaNews - Seorang pria asal Amerika Serikat (AS) tewas setelah mengalami kejang-kejang di sebuah minimarket di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (7/10).
Pria yang diketahui berinisial RTK itu meninggal dunia di lantai 2 minimarket yang terletak di Jalan Kesehatan Raya, Bintaro, sekitar pukul 10.00 WIB. Kematian mendadak ini segera memicu laporan ke pihak kepolisian setempat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi penemuan mayat tersebut.
"Iya benar, korban laki-laki inisial RTK, warga Amerika Serikat," ujar Ade Ary saat dihubungi detikcom pada Selasa (8/10). Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian pria tersebut.
Menurut keterangan dari saksi berinisial YH, ia sedang berada di lantai dua minimarket tersebut saat kejadian berlangsung. YH, yang sedang mengisi baterai ponsel di dekat area ATM, mendengar suara teriakan meminta tolong.
"Saksi mendengar ada yang berteriak meminta tolong karena ada yang jatuh dan kejang-kejang," tambah Kombes Ade Ary.
Setelah menyadari situasi darurat, YH segera menghubungi kepala manajer area minimarket, AS, untuk melaporkan kejadian ini.
Selain itu, kejadian tersebut juga dilaporkan kepada pihak kepolisian, yakni Polsek Pesanggrahan. Upaya pertolongan cepat dilakukan, namun nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Saksi lainnya menyebut bahwa korban tidak sendirian di lokasi kejadian. RTK diketahui datang bersama kerabatnya, WAM, yang berada di dalam mobil Nissan Serena yang diparkir di depan minimarket saat peristiwa terjadi.
WAM dikabarkan berada di lokasi bersama korban dan langsung hadir setelah mengetahui kondisi darurat.
Baca Juga : WNA China Curi Emas 774 Kg dari Tambang Ilegal di Ketapang, Raup Rp1,02 T
Setelah kejadian dilaporkan, aparat kepolisian dari Polsek Pesanggrahan segera tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan awal. Pihak kepolisian kemudian mengevakuasi jenazah korban dari lantai dua minimarket. Korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab kematiannya.
Meski korban telah dievakuasi, hingga saat ini penyebab pasti dari kematian RTK masih belum diketahui.
"Jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit. Belum diketahui apa penyebab kematian korban tersebut," kata Kombes Ade Ary.
Pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan tambahan mengenai apakah ada riwayat medis yang dimiliki oleh korban sebelum terjadinya insiden ini.
Kasus ini sepenuhnya ditangani oleh Polsek Pesanggrahan. Aparat akan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab kematian korban yang mendadak ini.
Kombes Ade Ary memastikan bahwa setiap perkembangan baru akan segera diinformasikan kepada publik setelah hasil pemeriksaan lebih lanjut diterima.
Kematian mendadak yang menimpa warga negara asing (WNA) di ruang publik selalu menjadi perhatian serius, terutama dalam kasus seperti ini yang melibatkan kejadian tak terduga seperti kejang-kejang.
Kejang-kejang yang dialami korban sebelum meninggal dunia menimbulkan spekulasi awal bahwa korban mungkin memiliki kondisi kesehatan yang mendasari. Namun, hal ini masih perlu dikonfirmasi melalui hasil autopsi yang akan dilakukan oleh tim medis di rumah sakit.
Penemuan mayat warga asing di tempat umum seperti minimarket juga memicu keprihatinan akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menangani kondisi darurat medis di ruang publik.
Banyak pihak yang berharap kejadian serupa dapat diantisipasi dengan ketersediaan fasilitas pertolongan pertama yang lebih baik di area-area publik seperti minimarket, agar kasus serupa dapat segera ditangani.
Setelah kejadian ini, pihak kepolisian langsung mengamankan lokasi minimarket untuk memeriksa lebih lanjut apakah ada faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap kematian korban.
Hingga saat ini, tidak ada indikasi bahwa peristiwa tersebut melibatkan tindakan kriminal, tetapi proses penyidikan tetap dilakukan untuk memastikan semua kemungkinan sudah diperiksa secara detail.
Baca Juga : Kecelakaan Saat Berselancar, WNA China Tewas Tenggelam di Pantai Jeneponto