Prabowo Ajak Negara Muslim Bersatu di KTT D-8: Mereka Tidak peduli dengan Kita, HAM Bukan Untuk Orang Muslim

Presiden Prabowo Subianto dalam pidato di KTT D-8 menegaskan pentingnya solidaritas, persatuan, dan kerja sama nyata di antara negara Muslim untuk menghadapi tantangan global.

Prabowo Ajak Negara Muslim Bersatu di KTT D-8: Mereka Tidak peduli dengan Kita, HAM Bukan Untuk Orang Muslim
Prabowo Ajak Negara Muslim Bersatu di KTT D-8: Mereka Tidak peduli dengan Kita, HAM Bukan Untuk Orang Muslim. Gambar: Tangkapan Layar X/@prabowo

BaperaNews - Presiden Prabowo Subianto menegaskan urgensi solidaritas dan kerja sama antarnegara Muslim dalam pidatonya pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8). 

Acara yang berlangsung di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Mesir, ini dihadiri berbagai pemimpin dari negara-negara Muslim.

Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan keprihatinan atas lemahnya solidaritas di antara negara-negara Muslim, terutama dalam menangani isu perdamaian dan kemanusiaan. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Hadiri KTT G8 di Kairo Mesir

Ia menyoroti kecenderungan beberapa negara yang hanya memberikan pernyataan dukungan atau bantuan kemanusiaan tanpa langkah nyata untuk menciptakan perubahan signifikan.

"Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?" ujar Prabowo.

Ia mengajak para pemimpin Muslim untuk mengambil tindakan nyata, mengingat tantangan yang dihadapi negara-negara Muslim sangat kompleks.

Kritik terhadap Strategi Devide et Impera

Prabowo juga menyinggung dampak buruk dari strategi devide et impera, yang menurutnya masih menjadi faktor utama lemahnya persatuan di antara negara-negara Muslim. 

Konflik internal yang terus terjadi di sejumlah negara Muslim menjadi bukti nyata dari efek memecah belah tersebut.

"Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita," tegasnya.

Ia menyerukan agar konflik internal dihentikan demi memungkinkan negara-negara Muslim bersatu menghadapi tantangan global.

Hak Asasi Manusia untuk Umat Muslim

Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menyoroti perlakuan tidak adil dunia internasional terhadap umat Muslim, terutama dalam isu hak asasi manusia (HAM). 

Menurutnya, prinsip HAM sering kali tidak diterapkan secara adil kepada umat Muslim, sehingga memperparah ketidakadilan yang ada.

Baca Juga:  Fahd A Rafiq Apresiasi Pidato Prabowo Subianto tentang Hilirisasi, Ketahanan Pangan dan Energi

"Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan," ujar Prabowo dengan nada berang.

Sebagai penutup, Prabowo Subianto menyerukan pentingnya kerja sama erat dan persatuan di antara negara-negara Muslim. 

Ia juga menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pelopor dalam memperkuat solidaritas Muslim di tingkat internasional.

"Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama," tutupnya.