Perahu Congkreng di Sukabumi Terbakar, Diduga Akibat Kompor Meledak
Sebuah perahu jenis congkreng terbakar di perairan Sukabumi, Jawa Barat, diduga karena ledakan kompor gas yang dinyalakan oleh nakhoda kapal.
BaperaNews - Sebuah perahu jenis congkreng bernama KM Elisan Putri 5 terbakar di perairan Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu (6/10). Kebakaran ini diduga disebabkan oleh ledakan kompor gas yang dinyalakan oleh nakhoda kapal, Didih (35).
Peristiwa ini viral di media sosial dan aplikasi perpesanan, menarik perhatian banyak pihak yang khawatir tentang keselamatan di laut.
Menurut keterangan yang diberikan oleh AKP Tenda Sukendar, Kasat Polairud Polres Sukabumi, kebakaran terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
Didih sedang menyiapkan makanan dengan menyalakan kompor ketika ledakan terjadi, memaksa dia untuk melompat ke laut guna menyelamatkan diri.
“Kebakaran terjadi saat Didih menyalakan kompor di atas kapal. Saat kompor dinyalakan itu, terjadi ledakan,” ujar Tenda dalam keterangannya pada Senin (7/10).
Didih berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian. Dia dibawa ke pesisir Ujung Genteng dalam keadaan selamat, meskipun perahu dan alat tangkap ikan yang ada di atas kapal terbakar habis. Kerugian dari kebakaran perahu ini diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri, menyatakan bahwa pihaknya segera mengerahkan tim setelah menerima laporan tentang kebakaran tersebut.
“Kami mendapatkan informasi pukul 08.44 WIB dan segera menuju lokasi kejadian di perairan Gunung 3,” kata Okih.
Baca Juga : Mal Citraland Jakarta Barat Tutup 3 Hari Usai Terjadi Kebakaran
Tim SAR bekerja sama dengan unsur pemerintah desa, Polsek Ciracap, dan masyarakat setempat untuk menangani situasi di lokasi kejadian.
Okih menjelaskan bahwa ledakan kompor gas yang digunakan Didih saat memasak adalah penyebab utama kebakaran. Kejadian ini menunjukkan pentingnya keselamatan dan kehati-hatian saat menggunakan peralatan memasak di atas kapal.
“Nakhoda selamat karena langsung melompat ke laut. Tim SAR segera melakukan penanganan di lokasi,” tambahnya.
Dua nelayan, Daman (55) dan Uloh (48), menjadi saksi mata dalam insiden ini. Keduanya berperan aktif dalam mengevakuasi Didih ke daratan.
Dalam situasi yang berbahaya tersebut, tindakan cepat dari Daman dan Uloh sangat membantu menyelamatkan nyawa nakhoda kapal. Keberadaan mereka di lokasi kejadian juga memberikan gambaran bahwa komunitas nelayan saling membantu dalam situasi darurat.
Tenda Sukendar juga memastikan bahwa setelah kejadian, situasi di lokasi kebakaran sudah kondusif.
“Kami sudah memeriksa TKP, dan situasi aman terkendali,” pungkas Okih. Penanganan yang cepat dan tepat dari tim SAR serta kepolisian menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keselamatan di laut.
Baca Juga : Mal di Jakarta Barat Kebakaran, Diduga Karena Korsleting Listrik di Restoran