4 Siswi SMP di Surabaya Jadi Korban Begal Payudara Saat Pulang Sekolah
Sebanyak 4 siswi SMP di Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban pelecehan payudara saat pulang sekolah. Simak selengkapnya disini!
BaperaNews - Empat siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban pelecehan payudara saat pulang sekolah.
Insiden ini terjadi di sekitar Jalan Rungkut Asri pada hari yang berbeda di awal Oktober 2024. Polisi kini telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku melalui rekaman CCTV dan sedang berupaya menangkapnya.
Kapolsek Rungkut, AKP Grandika Indera Waspada, mengungkapkan bahwa laporan terkait kasus pelecehan ini pertama kali diterima melalui media sosial pada Rabu (2/10).
"Untuk laporannya sudah kami terima melalui media sosial dan Unit Reskrim sedang melakukan upaya penyelidikan terhadap pelakunya," ujar Grandika saat dikonfirmasi pada Senin (7/10).
Grandika menjelaskan bahwa keempat siswi menjadi korban di lokasi yang sama, yaitu di sekitar Jalan Rungkut Asri, ketika sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Namun, peristiwa tersebut tidak terjadi secara bersamaan. Masing-masing siswi mengalami pelecehan pada hari yang berbeda, di sekitar waktu yang sama setelah jam sekolah selesai.
"Ada empat siswi yang sudah terkonfirmasi jadi korban, iya sekitar tanggal itu (2 Oktober 2024). Kalau kejadiannya beda-beda hari," jelas Grandika.
Meski sudah menerima informasi dari media sosial, hingga kini belum ada korban yang secara resmi membuat laporan langsung ke pihak kepolisian.
"Para korban belum ada yang membuat laporan resmi walau sudah kami arahkan (melapor)," tambahnya.
Baca Juga : Wanita di Ponorogo Kena Begal Payudara, Korban Ditendang hingga Tersungkur
Pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah investigasi dan berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku melalui rekaman CCTV yang terpasang di sekitar sekolah dan lokasi kejadian. Berdasarkan rekaman tersebut, polisi tengah melakukan pencarian untuk menangkap pelaku pelecehan ini.
"Pelaku sudah terlihat di CCTV dan sudah dalam proses pencarian," ujar Grandika.
Ia memastikan bahwa aparat kepolisian akan terus berupaya untuk mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya secepat mungkin.
Sebagai langkah pencegahan, Kapolsek Rungkut telah meminta Bhabinkamtibmas Kelurahan Rungkut Kidul dan Satpol PP Kecamatan Rungkut untuk meningkatkan patroli di sekitar sekolah, khususnya saat jam-jam pulang sekolah.
Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman bagi para siswa dan warga di sekitar lokasi kejadian. Patroli dilakukan baik oleh petugas berseragam maupun dengan metode pengamanan tertutup oleh anggota Reskrim Polsek Rungkut.
"Tidak hanya personel yang berpakaian dinas, namun kita juga melakukan patroli dengan rekan-rekan Reskrim (Polsek Rungkut) dengan pengamanan tertutup," terang Grandika.
Patroli ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari serta memberikan jaminan keamanan bagi para pelajar yang pulang sekolah.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada para korban dan keluarga yang bersangkutan untuk segera melapor secara resmi agar kasus ini dapat ditangani dengan lebih cepat dan tepat.
"Kami mengarahkan para korban dan keluarganya untuk membuat laporan resmi ke kepolisian agar proses penyelidikan dan penangkapan pelaku bisa segera diselesaikan," kata Grandika.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat tindakan mencurigakan di sekitar sekolah atau area publik lainnya.
Baca Juga : Tak Terima Dibegal Payudaranya, Mahasiswi Unhas Kejar dan Jatuhkan Pelaku dari Motor