Penis 2 Pemuda di Sulsel Bernanah dan Infeksi Usai Suntik Minyak Pembesar
Seorang pria mengalami penis infeksi dan penis bernanah setelah mencoba suntik minyak pembesar di Parepare.
BaperaNews - Memiliki penis besar menjadi idaman bagi sebagian pria dan berhubungan dengan rasa percaya diri ketika berhubungan seksual dengan pasangan ataupun untuk kebanggaan pribadi.
Tak jarang dilakukan usaha memperbesar penis dengan berbagai tindakan. Namun. jika tidak dilakukan pihak profesional.
Tentu bisa beresiko kesehatan sebagaimana yang dialami oleh 2 pemuda asal Parepare, Sulawesi Selatan yang harus dilarikan ke RS Hasri Ainun Habibi Sulsel usai mengeluh sakit di bagian penisnya setelah suntik minyak pembesar penis.
Penis kedua pemuda tersebut infeksi dan bernanah, diduga karena prosedur suntik minyak pembesar tidak dilakukan oleh pihak profesional. Kedua pemuda mengeluh sakit di kelaminnya. Keduanya mengaku baru saja menjalani suntik minyak pembesar penis dengan obat kemiri.
Plt Direktur RS Hasri Ainun Habibie Sulsel, Dr Mahyuddin Rasyid, mengungkap pria yang mengalami penis bernanah dan penis infeksi sedang ditangani dokter.
Kedua pria itu awalnya ingin memperbesar ukuran penisnya dan melakukan dengan jalan menyuntikkan cairan minyak kemiri ke batang penis.
Baca Juga : Berujung Maut, Pesta 'Gender Reveal' Tewaskan Pilot Usai Umumkan Jenis Kelamin Bayi
Naasnya, ukuran penis bukannya bertambah besar namun justru penis infeksi dan penis bernanah. Keduanya juga merasa sakit di area skrotum hingga kandung kemih.
“Kedua pasien ini asal Parepare Sulawesi Selatan. Mereka masih dalam penanganan medis. Kemaluan mereka infeksi dan bernanah. Dia mengalami penis infeksi dan penis bernanah akibat suntikan minyak pembesar di batang penis. Nanah menjalar sampai skrotum. Pasien umur 30 an dan 40 an” jelas dr Mahyuddin hari Sabtu (9/9).
Dr. Mahyuddin menyebut kedua pasien enggan menjelaskan bagaimana mereka bisa suntikkan cairan kemiri ke penis. Diduga mereka belajar di media sosial.
Ia juga mengungkap kasus seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Parepare, Sulawesi Selatan. Sebelumnya pada tahun 2015 juga terjadi kasus serupa bahkan pada 20 pasien pria.
“Itu bahayanya belajar di media sosial. Mereka juga malu dan menyesal sehingga belum mau terbuka. Hal ini jelas tidak tepat karena penyuntikan dilakukan orang yang tidak profesional. Menyuntik ke bagian vital bisa jadi penyakit, berbahaya. Bisa menyebabkan infeksi jaringan dan gangguan fungsi. Kasus seperti ini bukan pertama kali di Sulsel ya, sebelumnya juga pernah di tahun 2015, ada 20 pasien waktu itu. Disuntik minyak kemiri juga” pungkas dr Mahyuddin.
Baca Juga : Wanita India Ngaku Gagal Malam Pertama, Kelamin Sang Suami Mendelep