Pengelola GBK Buka Suara Akibat Fotografer Cekcok dengan Sekuriti

Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) memberikan klarifikasi soal fotografer adu mulut dengan sekuriti di GBK. Simak Selengkapnya!

Pengelola GBK Buka Suara Akibat Fotografer Cekcok dengan Sekuriti
Pengelola GBK Buka Suara Akibat Fotografer Cekcok dengan Sekuriti. Gambar: Kolase Tangkapan Layar Instagram/@dipotoin.ibor

BaperaNews - Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) memberikan klarifikasi terkait insiden cekcok antara sekuriti dan fotografer yang viral di media sosial. 

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (10/6) dan melibatkan sejumlah sekuriti dengan komunitas fotografer di kawasan GBK. 

Video yang beredar menunjukkan sekuriti dan fotografer terlibat adu mulut, dengan sekuriti terdengar melontarkan kata-kata kasar.

Asep Triyadi, Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh ketegangan yang timbul dari pernyataan kurang pantas. 

"Kalau dari laporan yang kami terima, itu ada pemicunya. Ini laporan yang mungkin perlu didalami lagi, jadi ada pemicunya, mungkin pemicunya ada kalimat-kalimat yang kurang enak, ada sesuatu yang tak mengenakkan, akhirnya menyinggung sekuriti tersebut, akhirnya sampai terjadilah peristiwa yang viral itu," ujar Asep dalam keterangan kepada wartawan pada Jumat (14/6).

Insiden terjadi ketika komunitas fotografer sedang melakukan kegiatan pemotretan di area GBK. Sekuriti yang bertugas mendekati mereka dan terlibat dalam adu argumen yang berujung pada pertengkaran. 

Video yang viral di media sosial memperlihatkan suasana tegang, dengan sekuriti dan fotografer saling melontarkan kata-kata keras. 

Sejumlah saksi mata menyebutkan bahwa perselisihan dimulai dari kesalahpahaman terkait aturan pemotretan di kawasan tersebut.

Asep Triyadi menambahkan bahwa pihaknya sedang mendalami laporan yang masuk untuk memahami akar permasalahan yang menyebabkan ketegangan tersebut. Ia juga mengingatkan pentingnya penanganan situasi dengan bijaksana dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk keadaan.

"Saya kepikiran, jangan-jangan kasusnya seperti kasus yang anjing dipukul itu, jadi kita harus berimbang. Kita cari tahu masalah awalnya dulu, karena kan itu langsung yang ngomong kasar. Jadi kita harus sama-sama berpikir dewasa," kata Asep.

Baca Juga : Viral Video Sopir Bus Tujuan Bogor Cekcok di Tol Cigombong

Menanggapi insiden tersebut, sekuriti yang terlibat dalam pertengkaran telah dikembalikan kepada pihak vendor keamanan. 

Terkait sanksi yang akan diberikan kepada sekuriti tersebut, Asep menyebutkan bahwa hal itu menjadi tanggung jawab vendor keamanan yang mengelola tenaga kerja sekuriti di GBK.

Namun, pihak pengelola GBK telah memberikan teguran resmi kepada vendor terkait perilaku sekuriti.

"Kasihan sekuriti nya juga, oke kita sama-sama cari makan, kita sikapi dengan dewasa. Untuk selanjutnya dari kami sambil memastikan kondisinya seperti apa, yang bersangkutan kita kembalikan ke vendor keamanan. Untuk sanksinya, dari vendor keamanan. Sementara dari kami sudah memberikan teguran kepada vendornya. Manusiawi ya kita bisa paham, tapi kalau profesional, berkata seperti itu kan nggak boleh ya," jelas Asep.

Insiden fotografer berantem dengan sekuriti di GBK ini memicu reaksi beragam dari masyarakat. 

Beberapa netizen menyayangkan tindakan sekuriti yang dinilai tidak profesional dalam menangani situasi tersebut. 

Ada juga yang mempertanyakan prosedur dan aturan yang diterapkan oleh pengelola GBK terkait aktivitas fotografer di area publik tersebut.

Komentar-komentar di media sosial mencerminkan kekhawatiran publik terhadap kualitas layanan keamanan di area publik yang seharusnya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. 

Banyak yang berharap agar pihak pengelola GBK dan vendor keamanan dapat meningkatkan pelatihan dan pemahaman sekuriti dalam menghadapi situasi konflik dengan pengunjung.

Asep Triyadi menegaskan bahwa pihak pengelola GBK berkomitmen untuk mengevaluasi kejadian ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis di kawasan GBK.

"Kami berkomitmen untuk mengevaluasi kejadian ini secara menyeluruh. Keamanan dan kenyamanan pengunjung adalah prioritas utama kami. Kami juga mengajak semua pihak, baik pengunjung maupun petugas, untuk saling menghormati dan menjaga profesionalisme dalam setiap situasi," kata Asep.

Selain itu, pengelola GBK berencana untuk meningkatkan komunikasi dengan komunitas fotografer dan kelompok lainnya yang sering menggunakan fasilitas GBK. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aturan dan regulasi di area tersebut dipahami dengan baik oleh semua pihak, sehingga dapat menghindari potensi konflik di kemudian hari.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

Baca Juga : Diduga CekCok, Pria di Cimahi Pukul Wanita Hingga Terkapar di Jalan dan Ditinggalkan Saat Hujan