Pemkot Tangerang Berikan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi, Warga Diimbau Kerja Bakti hingga Buat Biopori

Pemkot Tangerang tetap siaga bencana hidrometeorologi hingga 11 Februari. Warga diminta waspada terhadap potensi banjir dan angin kencang, serta aktif dalam mitigasi.

Pemkot Tangerang Berikan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi, Warga Diimbau Kerja Bakti hingga Buat Biopori
Pemkot Tangerang Berikan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi, Warga Diimbau Kerja Bakti hingga Buat Biopori. Gambar : Dok. Pemkot Tangerang Kota

BaperaNews - Pemerintah Kota (Pemkot Tangerang) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengumumkan bahwa status Siaga Bencana Hidrometeorologi masih diberlakukan hingga 11 Februari.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Anshar, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat curah hujan tinggi. 

Selain itu, warga diminta untuk aktif dalam kerja bakti serta membangun lubang biopori guna mengurangi risiko banjir, terutama di pemukiman padat penduduk.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan yang tinggi masih berpotensi menyebabkan berbagai dampak, termasuk banjir dan angin kencang.

Oleh karena itu, Pemkot Tangerang mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada.

BPBD Kota Tangerang menyoroti pentingnya pembuatan lubang biopori sebagai upaya mitigasi banjir. Dengan memperbanyak jalur resapan air, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, diharapkan risiko genangan air dapat diminimalkan.

Selain itu, masyarakat diminta untuk aktif dalam kerja bakti guna membersihkan lingkungan dari sampah yang dapat menyumbat saluran air.

Baca Juga : Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Pecat 6 Pejabat Buntut Kasus Pagar Laut di Tangerang

Selain mengimbau masyarakat, Pemkot Tangerang juga telah mengambil langkah koordinatif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengajuan intervensi BNPB terkait normalisasi Kali Perancis.

Normalisasi ini menjadi perhatian serius setelah banjir yang sempat menggenangi kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini, Pemkot Tangerang masih menunggu tindak lanjut dari BNPB, mengingat penanganan Kali Perancis melibatkan koordinasi antara beberapa wilayah administrasi, termasuk kota/kabupaten dan provinsi lainnya.

BPBD Kota Tangerang menegaskan bahwa masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi bencana lainnya, termasuk angin kencang yang dapat menyertai hujan deras.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan di lingkungan masing-masing perlu ditingkatkan guna mengurangi dampak yang mungkin terjadi.

Sebagai langkah antisipasi darurat, warga Kota Tangerang yang membutuhkan bantuan akibat bencana dapat menghubungi layanan emergency BPBD melalui call center 112 atau nomor piket 24 jam di Posko Mako BPBD Kota Tangerang di 021-5582-144.

Dengan status Siaga Bencana Hidrometeorologi yang masih berlaku, diharapkan partisipasi aktif masyarakat serta koordinasi antarinstansi dapat membantu mengurangi risiko dan dampak bencana di Kota Tangerang.

Baca Juga : Debat dengan Menteri ATR, Kades Kohod Ngotot Lahan Pagar Laut di Tangerang Dulunya Empang