Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Wanita Dalam Koper Idap Gangguan Kejiwaan Psikopat

Pelaku mutilasi Uswatun Khasanah, Rochmat Tri Hartanto, dinyatakan mengidap psikopat narsistik disorder. Polisi terus menyelidiki motif keji pembunuhan ini.

Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Wanita Dalam Koper Idap Gangguan Kejiwaan Psikopat
Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Wanita Dalam Koper Idap Gangguan Kejiwaan Psikopat. Gambar : Robertus Risky/Jawa Pos

BaperaNews - Pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, Rochmat Tri Hartanto alias Antok, dinyatakan mengidap gangguan kejiwaan psikopat narsistik disorder

Temuan ini diungkapkan oleh pihak kepolisian setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk tes psikologi forensik terhadap pelaku. Kasus pembunuhan sadis yang melibatkan mayat dalam koper ini masih terus diselidiki untuk mengungkap motif lebih lanjut.

Dirreskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Farman, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan psikologi menunjukkan Antok mengalami gangguan kepribadian yang membuatnya tidak memiliki rasa iba serta cenderung antisosial.

“Pelaku terbukti mengidap psikopat narsistik disorder. Ini membuatnya tidak memiliki perasaan iba terhadap korban dan emosinya bisa meledak-ledak saat merasa tersinggung,” ujar Farman pada Senin (3/2).

Penyelidikan juga mengungkap bahwa setelah membunuh korban di Hotel Adi Surya, Kediri, Antok membawa jasad Uswatun Khasanah ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung.

Di tempat tersebut, ia menyimpan potongan tubuh korban sebelum akhirnya membuangnya di beberapa lokasi berbeda.

Baca Juga : Geger Mayat Wanita Tanpa Pakaian-Kaki-Kepala Ditemukan dalam Koper di Kendal Ngawi

Menurut Farman, mutilasi dilakukan menggunakan pisau kecil, yang diperkirakan merupakan pisau buah.

“Potongan pada tubuh korban terlihat kecil-kecil, sehingga diduga kuat pelaku menggunakan pisau berukuran kecil yang kini telah diamankan sebagai barang bukti,” tambahnya.

Proses pembuangan jasad korban dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama terjadi pada 21 Januari 2025, ketika pelaku mulai membuang potongan tubuh korban di beberapa lokasi.

Namun, saat hendak membuang kepala korban di bawah jembatan Desa Slawe, Trenggalek, kepala tersebut justru terpental kembali ke dalam mobil. 

Karena saat itu ada pengendara motor di belakangnya, Antok membatalkan niatnya dan membawa kembali kepala korban. Keesokan harinya, pada 22 Januari, ia kembali melakukan pembuangan kepala korban di lokasi yang berbeda.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Polisi akan menghadirkan psikolog forensik untuk memberikan keterangan lebih rinci mengenai kondisi kejiwaan Antok dan kemungkinan adanya faktor lain yang melatarbelakangi tindakannya.

“Kasus ini masih terus didalami, termasuk mencari tahu apakah ada faktor lain yang memicu tindakan pelaku. Yang jelas, pelaku menunjukkan sifat antisosial dan kurangnya empati terhadap korban,” kata Farman.

Baca Juga : Cemburu Ada Laki-laki Lain Masuk ke Kos, Pria Bunuh dan Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi