Ortu Biologis Bayi Tertukar di Bogor Batasi Pertemuan dengan Pengasuh, Hanya Boleh Video Call
Kedua bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat, telah dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
BaperaNews - Dua bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat resmi dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Pertemuan tatap muka dengan orang tua sebelumnya akan dibatasi agar kedua bayi terbiasa dengan orang tua aslinya masing-masing. Pertemuan hanya dilakukan dengan daring atau video call.
“Kalau sekarang ini kita baru 2 minggu bonding, takutnya kalau sering bertemu orang tua lama psikologi anak jadi terganggu jadi alangkah baiknya kalau ingin bertemu cukup video call saja tapi jangan diperlihatkan mukanya. Kita masih bisa kirim gambar atau semacamnya” kata Dian, salah satu orang tua kasus bayi tertukar hari Jumat (29/9).
Siti, orang tua kasus bayi tertukar lainnya juga menyatakan tidak membatasi silaturahmi orang tua lama dengan bayi kandungnya, ia merasa penting untuk tetap menjaga kondisi psikologi anak mengingat bayi tersebut telah setahun hidup bersama orang tua lama sehingga mengira orang tuanya adalah orang tersebut.
“Sama ya, silaturahmi tidak putus, bisa saling berkunjung tiap waktu” sambung Siti.
Siti dan Dian menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang membantu menyelesaikan kasus bayi tertukar ini, mereka berharap proses selanjutnya bisa berjalan dengan lancar. Anak bisa beradaptasi dengan mereka yang merupakan orang tua aslinya.
Baca Juga : 2 Bayi yang Tertukar di Bogor Jadi Anak Angkat Polres Bogor
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak ikut mendampingi penyerahan bayi tertukar di Bogor kepada orang tua kandung masing-masing juga memberi pendampingan psikologi kepada keluarga usai penyerahan anak.
“Hari sudah ada kesepakatan dari Bu Siti dan Bu Dian orang tua bayi tertukar di Bogor untuk bonding pada anak kandungnya. Kami paham psikososial sangat penting dilakukan secara berkelanjutan agar bisa hilangkan tekanan psikis dimana mereka harus berpisah dengan anak yang sejak bayi diasuh, ini perlu pendampingan” ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu.
Ayu menyebut psikologi kedua orang tua baik, diharapkan nantinya bisa mempererat hubungan dengan bayi kandungnya masing-masing agar anak mendapat pengasuhan yang maksimal dan menjadi generasi terbaik serta berkualitas.
Kasus bayi tertukar di Bogor diduga terjadi karena keteledoran perawat yang bekerja. Perawat yang bekerja telah dipecat karena diyakini berbuat kelalaian yang parah membuat bayi tertukar dan terpisah dari orang tua kandungnya.
Baca Juga : Hasil Tes DNA Bayi di Bogor Dipastikan Tertukar