Organisasi Muslim Amerika Bersuara Terkait Insiden Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat
Dewan Hubungan Muslim Amerika (CAIR) merespons tegas insiden pengusiran juara dunia UFC, Khabib Nurmagomedov dari Frontier Airlines.
BaperaNews - Dewan Hubungan Muslim Amerika (CAIR) memberikan respons tegas atas insiden yang menimpa mantan juara dunia UFC, Khabib Nurmagomedov yang diusir dari penerbangan Frontier Airlines.
Kejadian ini terjadi dalam penerbangan dari Las Vegas menuju Los Angeles pada Minggu (12/1).
Khabib Nurmagomedov, atlet ternama asal Dagestan, melaporkan bahwa dirinya dipaksa turun dari pesawat meskipun telah mematuhi seluruh regulasi penerbangan yang berlaku.
Baca Juga: Diduga Gegara Isu Rasial, Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier Airlines
Dalam unggahannya di media sosial, petarung berusia 36 tahun itu mengungkapkan bahwa ia merasa diperlakukan tidak adil oleh awak kabin sejak awal penerbangan.
Khabib menjelaskan bahwa ia telah menjawab semua pertanyaan kru dengan baik, termasuk saat ditanya apakah ia mampu berbicara bahasa Inggris.
Namun, meskipun ia telah memberikan penjelasan, tindakan pengusiran tetap dilakukan.
"Ketika saya melakukan check-in, mereka bertanya apakah saya bisa berbahasa Inggris dan saya menjawab 'ya'. Lalu kenapa kalian melakukan ini?" tulis Khabib dalam unggahannya.
Merespons insiden ini, Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad mengecam keras tindakan Frontier Airlines. Ia menyebut pengusiran Khabib Nurmagomedov sebagai bentuk diskriminasi terhadap seorang Muslim.
Baca Juga: Pria ini Selama 71 Tahun Bernapas dengan Paru-Paru Besi
"Kami meminta maskapai Frontier Airlines untuk segera menyelidiki tindakan kru mereka secara transparan untuk menentukan apa yang terjadi dan alasan di balik perlakuan terhadap atlet Muslim Khabib Nurmagomedov ini," ujar Nihad Awad dalam pernyataan resminya.
CAIR juga menyoroti bahwa kasus diskriminasi terhadap tokoh Muslim bukanlah hal baru, terutama di industri penerbangan.
Oleh karena itu, Nihad Awad mendesak Frontier Airlines untuk melaksanakan investigasi menyeluruh dan merilis hasilnya secara terbuka.
"Mengingat seringnya terjadi diskriminasi rasial dan agama di maskapai penerbangan, kami mendesak agar langkah tegas diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tambahnya.