NASA Desain Hijab Khusus Astronot Demi Nora Al Matrooshi
Nora al-Matrooshi mencetak sejarah sebagai wanita Arab pertama di luar angkasa, dengan NASA mengembangkan solusi khusus agar hijabnya tetap tertutup saat mengenakan EMU. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Nora al-Matrooshi telah mencatat sejarah sebagai perempuan Arab pertama yang berhasil lulus dari program pelatihan untuk menjadi astronot. Pada tahun 2021, Badan Antariksa Uni Emirat Arab (UAESA) memilihnya sebagai salah satu dari dua kandidat astronot. Namun, tantangan muncul terkait pemakaian hijab saat bertugas di luar angkasa.
Menurut laporan dari situs France24, Nora al-Matrooshi menceritakan bahwa NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, mengembangkan strategi khusus yang memungkinkannya untuk tetap menutupi rambutnya saat mengenakan pakaian luar angkasa dan helm ikonik milik badan tersebut, yang resmi dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit (EMU).
Namun, masalah muncul ketika ia harus melepas jilbabnya sebelum mengenakan topi komunikasi. Hal ini disebabkan oleh aturan bahwa hanya bahan khusus yang diizinkan untuk digunakan di dalam EMU.
Para desainer NASA akhirnya menjahitkan hijab darurat untuk Nora al-Matrooshi sehingga ia bisa mengenakannya di bawah topi komunikasi. Dengan demikian, rambutnya tetap tertutup saat bertugas di luar angkasa.
Nora al-Matrooshi, seorang insinyur mesin berusia 30 tahun asal Sharjah, salah satu dari tujuh emirat yang membentuk Uni Emirat Arab (UEA), memiliki mimpi tentang luar angkasa sejak kecil.
Baca Juga: NASA Akan Bangun Rumah di Bulan!
Mimpi ini tumbuh saat ia belajar tentang planet dan bintang di sekolah. Keluarga dari pihak ibunya adalah pelaut yang menjelajahi lautan sehingga istilah 'astronot' yang berarti 'pelaut bintang' dalam bahasa Yunani, sangatlah bermakna bagi Nora.
Setelah dua tahun pelatihan, termasuk latihan berjalan di luar angkasa, Nora al-Matrooshi dan rekannya dari UEA, Mohammad AlMulla, bersama dengan 10 orang lainnya di kelas yang sama, berhasil lulus menjadi astronot.
Kelompok mereka, yang dikenal sebagai "The Flies", kini memenuhi syarat untuk misi NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), misi Artemis ke Bulan, bahkan terbang ke Mars.
UAESA telah mengumumkan rencana untuk membangun airlock, sebuah pintu khusus, untuk Gateway, stasiun ruang angkasa yang sedang dikembangkan untuk suatu hari nanti mengorbit Bulan.
Nora al-Matrooshi mengungkapkan keinginannya untuk mendorong umat manusia lebih jauh dari sebelumnya, dengan harapan agar manusia dapat kembali ke Bulan dan bahkan melampaui perjalanan ke sana.
Baca Juga: NASA : Asteroid Raksasa Sebesar Monas Dekati Bumi