CEO TikTok Temui Jokowi, Mau Bikin E Commerce Baru?

Rencana TikTok untuk ekspansi di bidang e-commerce Indonesia dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi.

CEO TikTok Temui Jokowi, Mau Bikin E Commerce Baru?
CEO TikTok Temui Jokowi, Mau Bikin E Commerce Baru?. Gambar : Al Drago/Bloomberg

BaperaNews - Pertemuan antara CEO TikTok, Shou Zi Chew, dengan Presiden Joko Widodo, dijadwalkan pada awal November 2023.

Kabar ini diungkap oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki, dan mengundang pertanyaan tentang rencana TikTok untuk memasuki dunia e-commerce di Indonesia setelah TikTok Shop dilarang beroperasi beberapa waktu lalu.

"Saya sudah dengar (mereka mau mendirikan e-commerce) dan CEO TikTok, Shou Zi Chew sudah mengajukan bertemu dengan Presiden dalam waktu dekat. Paling minggu depan, lah." ungkap Menkop UKM.

Pertemuan ini tampaknya akan membahas rencana TikTok untuk menghadirkan layanan e-commerce di Indonesia setelah TikTok Shop ditutup karena alasan yang belum jelas. Meskipun demikian, pernyataan Teten Masduki menekankan bahwa Indonesia tetap terbuka untuk investasi asing, termasuk di sektor e-commerce.

Namun, terdapat ketentuan yang harus dipatuhi oleh perusahaan asing yang ingin membuka e-commerce di Indonesia. Hal ini berdasarkan Permendag 31 Tahun 2023, yang menegaskan bahwa platform media sosial dan e-commerce harus dibedakan.

Perusahaan yang ingin memasuki sektor e-commerce di Indonesia harus membuka kantor di negara ini dan memperoleh izin (license) dari pemerintah.

Baca Juga : Elon Musk Bakal Kasih Wikipedia Rp 16 T Jika Ubah Nama Website

Proses pendirian e-commerce juga harus melibatkan berbagai instansi pemerintah, termasuk Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan setelah perusahaan tersebut telah beroperasi.

Menkop UKM menekankan bahwa TikTok memiliki beberapa opsi untuk memasuki pasar e-commerce Indonesia.

Mereka bisa membuka platform e-commerce baru sendiri atau berkolaborasi dengan perusahaan e-commerce lokal. Saat ini, belum ada kejelasan mengenai opsi mana yang akan dipilih oleh TikTok.

"Saya belum tahu apakah TikTok akan investasi sendiri (membuka platform baru) atau bermitra dengan perusahaan lokal. Yang jelas, mereka kemungkinan besar pasti akan membuka e-commerce karena keuntungannya sangat besar. Revenue-nya bisa mencapai Rp 8-9 triliun per bulan. Besar kan? Tidak mungkin mereka pergi." ungkap Teten Masduki.

Baca Juga : Hari Ini! WhatsApp Sudah Tidak Bisa Digunakan di Beberapa Android Ini