Mengenal Algoritma Twitter Yang Jadi Perdebatan
System algoritma Twitter jadi sorotan setelah mantan CEOnya, Jack Dorsey berdebat di cuitan Elon Musk, pemilik Twitter yang baru!
BaperaNews - System algoritma Twitter jadi sorotan setelah mantan CEOnya, Jack Dorsey berdebat di cuitan Elon Musk, pemilik Twitter yang baru. Awalnya Elon Musk menyerukan kepada para pengguna Twitter agar melakukan perubahan pada feed mereka dari versi home menjadi terbaru.
“Anda dimanipulasi oleh algoritma Twitter dengan cara yang tidak Anda kira” ujar Elon Musk dalam cuitannya hari Senin 16 Mei 2022. Oleh sebabnya menurut Elon Musk, pengguna Twitter seharusnya bisa merasakan perubahan ketika mengubah fiturnya.
Dorser yang juga menjadi pendiri Twitter di masa terdahulu pun membalas cuitan Elon Musk , lewat akunnya, ia menyebut umpan algoritma memang dirancang untuk pengguna Twitter yang tidak memakai medsos tersebut secara obsesif.
Lantas apa sebetulnya algoritma dan kronologi yang diperdebatkan tersebut? Dilansir dari Hoot suite, Twitter memang ditenagai banyak algoritma yang bisa mengatur bagaimana sebuah konten disajikan kepada pengguna, konten tersebut seperti personalisasi, rekomendasi akun, hingga sajian cuitan terbaru.
Algoritma Twitter tersebut kemudian akan mempelajari preferensi pengguna dan membuat Twitter menjadi tahu bagaimana menyajikan konten ke penggunanya dari waktu ke waktu berdasarkan yang disuka. Dan kini setelah Elon Musk membeli Twitter ia ingin mengubahnya menjadi berbasis kronologi atau urutan waktu postingan yang terbaru, bukan algoritma.
Baca Juga: Top 3 Tekno, Tren Pocky Love Di TikTok Hingga Kemampuan Kamera Oppo Reno7
“Twit kronologis sepertinya akan jauh lebih baik daripada algoritma” lanjut Elon Musk. Kronologis sendiri ialah konten disajikan berdasarkan waktu unggahan yang terbaru.
Peneliti dari Cambridge University, Jennifer Cobbe menyebut rencana Elon Musk itu tidak penting, menurutnya yang terpenting ialah bagaimana Twitter terus berkembang. “Sering orang bicara tentang akuntabilitas algoritma, padahal itu bukanlah yang ingin kita lihat, apa yang kami inginkan ialah bagaimana mereka dikembangkan” ujarnya.
Salah seorang pengguna Twitter @Julian yang merupakan pendiri BellCurve.com juga menilai rencana Elon Musk justru akan menyulitkan pengguna banyak akun.
“Rencana itu mungkin akan berhasil untuk Anda yang memfollow sangat sedikit akun, namun jika Anda mengikuti ratusan atau ribuan orang maka Anda akan membutuhkan algoritma untuk memisahkan sinyal dari kegaduhan dan jika tidak, akan gila semburannya” ujarnya.
Intinya dengan algoritma Twitter, sajian twit akan disajikan dari yang terpopuler atau sesuai yang disukai dan sering diakses oleh pengguna, sedangkan kronologi penyajian kontennya berdasarkan yang terbaru sehingga mementingkan konten paling akhir dibuat. Jadi mana yang Anda suka?
Baca Juga: Suhu Panas Indonesia Hingga November, Potensi Di Atas 36 Derajat Celcius