Makna Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu

Hari Raya Nyepi memiliki sebuah makna yang dalam dan penting bagi Umat Hindu, tidak hanya dijadikan sebagai hari libur saja. Berikut informasi lengkap tentang makna Hari Raya Nyepi.

Makna Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu
Makna Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu. Gambar : Antara Foto/Dok. Nyoman Hendra Wibowo

    BaperaNews - Hari Raya Nyepi menjadi hari libur nasional yang dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia. Hari raya ini diperingati setiap tahun pada hari ke-3 dari perayaan Tahun Baru Saka, yaitu pada bulan Maret atau April dalam Kalender pada umumnya. 

    Yang perlu kamu ketahui, Hari Nyepi biasanya dirayakan dengan cara yang berbeda dari hari raya lainnya, di mana umat Hindu di Bali dan beberapa daerah di Indonesia melakukan puasa, meditasi, dan introspeksi diri dalam kesunyian total selama 24 jam, tentu jadi momen sakral bagi mereka yang menjalankan yaa.

    Peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023. Sebelum kamu merayakan atau mempelajari Hari Raya Nyepi, penting untuk kamu mengetahui makna - makna Nyepi bagi umat Hindu.

    Maka dari itu, yuk simak makna Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu yang telah dirangkum oleh Bapera News untuk kamu ❤️.

    Makna Hari Raya Nyepi

    Secara harfiah, "Nyepi" berarti diam atau tidak bergerak. Saat Nyepi, umat Hindu melakukan upacara melasti, membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan di masa lalu, serta menyambut pergantian tahun baru Saka.

    Untuk itu, makna Nyepi adalah hari yang dijadikan momen untuk diam dan merenung, memurnikan diri dari keinginan duniawi, serta memperbaharui kesadaran akan Tuhan.

    Menurut kepercayaan Hindu, Hari Raya Nyepi juga melambangkan keberadaan Sang Pencipta yang senantiasa memberi kesempatan bagi manusia untuk merenung dan memperbaiki diri. Sehingga, Nyepi sebagai hari untuk memberi penghormatan kepada Sang Pencipta dan berjanji untuk hidup lebih baik ke depannya.

    Apa Makna Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu

    Hari Raya Nyepi dipandang sebagai hari di mana umat Hindu dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan yang dilakukan selama setahun, Hari tersebut juga dijadikan momen untuk mensucikan alam semesta dan lingkungan sekitar.

    Saat Hari Nyepi tiba, umat Hindu di Bali dan beberapa daerah di Indonesia tidak boleh melakukan kegiatan apapun, termasuk menghidupkan lampu dan menyalakan api. Dengan demikian, konsumsi energi dan sumber daya alam semesta dapat dikurangi dan dapat membantu dalam menjaga kelestarian.

    Apa Saja Makna - Makna Hari Raya Nyepi

    Selain makna utama yang sudah disebutkan di atas, Hari Nyepi juga memiliki makna - makna lain yang penting. Berikut deretan makna Hari Raya Nyepi yang perlu kamu ketahui dibawah ini.

    Deretan Makna Hari Raya Nyepi : 

    1. Hari Raya Nyepi mengajarkan manusia untuk menghargai alam dan lingkungan sekitar. 
    2. Hari Nyepi merupakan hari untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan selama setahun.
    3. Hari Raya Nyepi diperuntukkan untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain, serta untuk mempererat hubungan sosial.
    4. Makna Nyepi terakhir ialah hari dimana kamu menghormati leluhur dan dewa-dewi.

    Pantangan yang Harus Ditaati Saat Hari Raya Nyepi

    Pantangan yang Harus Ditaati Saat Hari Raya Nyepi

    Selain melakukan puasa dan meditasi, umat Hindu juga harus mematuhi beberapa pantangan saat Hari Raya Nyepi. Berikut pantangan yang harus ditaati pada Hari Raya Nyepi.

    Pantangan Saat Hari Raya Nyepi :

    1. Tidak boleh melakukan kegiatan apapun yang dapat mengganggu ketenangan dan keheningan, seperti berbicara dengan keras, menonton tv, atau mendengarkan lagu.
    2. Tidak boleh melakukan kegiatan di luar rumah, kecuali untuk keperluan tertentu seperti dalam keadaan darurat atau untuk memperoleh obat-obatan dari apotek terdekat.
    3. Tidak boleh menyalakan lampu selama 24 jam.
    4. Tidak boleh makan atau minum selama 24 jam.
    5. Tidak boleh membakar dan menyalakan api unggun atau mengadakan acara pesta.
    6. Tidak boleh melakukan hubungan intim.

    Pantangan - pantangan saat Hari Raya Nyepi harus dijalankan oleh semua umat Hindu selama Hari Raya Nyepi. Tujuannya agar umat Hindu dapat menahan diri dari segala kegiatan yang bersifat material dan merenung tentang diri sendiri serta berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Filosofi Makna Hari Raya Nyepi Menurut Catur Bratha

    Selain makna yang telah disebutkan diatas, terdapat Filosofi makna Hari Raya Nyepi menurut Catur Bratha, dimana terdapat empat konsep filosofi dalam ajaran Hindu yang menjadi dasar pelaksanaan Nyepi di Bali. Keempat konsep tersebut mencakup Diksa, Daksina, Nyepi atau Penyepian, dan Sraddha, mau tau lebih jauh tentang 4 konsep tersebut? 

    4 Konsep dari Filosofi Makna Hari Raya Nyepi Menurut Catur Bratha : 

    1. Filosofi Diksa

    Filosofi Diksa

    Konsep yang pertama biasa dikenal dengan Filosofi Diksa, Diksa adalah upacara penyucian diri yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi dimulai. Upacara ini dilakukan dengan maksud membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang dilakukan dalam setahun sebelumnya.

    Nah Bagi umat hindu, Diksa memiliki filosofi yang sangat dalam. Upacara penyucian diri ini mengajarkan untuk membuka diri bagi kebenaran dan kejujuran. Dalam upacara ini, seseorang harus merenung dan mengintrospeksi diri, memikirkan dan merenungkan apa saja yang telah dilakukan dalam setahun terakhir. Dengan begitu, seseorang dapat memperbaiki diri dan menghilangkan sifat-sifat buruk yang ada dalam dirinya.

    1. Filosofi Daksina

    Filosofi Daksina

    Kemudian ada Konsep Filosofi Daksina, Daksina adalah tindakan memberikan suatu nilai atau sesuatu yang berharga sebagai simbol penghormatan. 

    Daksina memiliki filosofi yang dalam Hari Raya Nyepi. Saat Nyepi, umat Hindu memberikan penghormatan dan tunduk kepada Tuhan dengan cara menjaga ketenangan dan kesunyian selama 24 jam untuk berusaha menciptakan keseimbangan dan harmoni antara manusia dan alam.

    1. Filosofi Nyepi atau Penyepian

    Filosofi Nyepi atau Penyepian

    Lalu ada FIlosofi Nyepi atau Penyepian, Nyepi atau Penyepian merupakan Hari Raya yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali dengan cara menjaga ketenangan dan kesunyian selama 24 jam. Pada Nyepi, tidak boleh ada kegiatan seperti bekerja, bermain, atau menghibur diri.

    Nyepi atau Penyepian memiliki filosofi pada kehidupan manusia. Dalam kehidupan modern yang serba sibuk dan padat, banyak orang yang merasa kehilangan ketenangan dan kesunyian dalam hidupnya. Saat merayakan Hari Nyepi, umat Hindu di Bali mengajarkan pentingnya menjaga ketenangan dan kesunyian, serta menghargai waktu untuk introspeksi dan beristirahat dari kegiatan sehari-hari.

    1. Filosofi Sraddha

    Filosofi Sraddha

    Sraddha adalah upacara persembahan kepada leluhur atau arwah yang sudah meninggal. Upacara ini dilakukan dengan maksud menghormati dan mengenang leluhur serta arwah yang sudah meninggal.

    Sraddha memiliki filosofi yang erat kaitannya dengan Nyepi, di mana upacara Sraddha menjadi bagian penting dalam rangkaian acara Nyepi. Ada beberapa filosofi Sraddha  yang meliputi, menghormati dan mengenang leluhur serta arwah yang sudah meninggal, menciptakan keseimbangan dengan alam semesta, dan memberikan rasa tenang kepada umat Hindu.

    Hari Raya Nyepi menjadi momen penting bagi umat Hindu di seluruh dunia. Selain sebagai hari raya, Nyepi juga memiliki makna mendalam sebagai momen untuk merenung, memperbaiki diri, dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

    Oleh karena itu, selama Hari Nyepi, umat Hindu harus mematuhi semua pantangan dan melakukan puasa serta meditasi untuk mencapai kesucian jiwa dan pikiran. 

    Nah bagaimana, Sekarang kamu tau kan makna Hari Raya Nyepi? Bagi kamu yang beragama hindu, kami selaku Tim Redaksi Bapera News  mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Nyepi!

    Referensi Video tentang Makna Perayaan Hari Suci Nyepi bisa kamu saksikan lewat akun Youtube "Hindu Channel", Ajik dewa Suratnaya menjelaskan detail tentang makna Hari Raya Nyepi. Simak videonya di bawah ini: