Kronologi Sopir Transjakarta Tewas Ditusuk Di Jakarta Timur
Seorang sopir TransJakarta ditemukan tewas di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur. Korban tewas diduga karena ditusuk oleh pelaku.
BaperaNews - Seorang sopir bus Transjakarta bernama Randi Pranomo (30), ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di dada sebelah kanan. Ia ditemukan pada Selasa malam, (22/11) di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur.
Menurut keterangan dari Kapolsek Ciracas, Jupriono, korban dibunuh selepas pulang kerja mengantarkan bus ke pool di Cijantung, kemudian pulang menggunakan sepeda motor.
"Dia (Sopir Transjakarta) keluar dari pool sekitar pukul 23.00 WIB," kata Jupriono, dilansir Redaksi BaperaNews dari Detikcom, pada Rabu (23/11).
Terlibat cekcok dengan sosok misterius di tengah malam
Lebih lanjut, Kapolsek Ciracas berhasil menemukan dua orang saksi yang sempat melihat korban sedang berbincang, tetapi lama-lama terjadi cekcok antara korban dan pelaku. Tak lama kemudian, sosok misterius itu pergi menggunakan motor.
Pihak Humas PT Transjakarta juga telah memberikan konfirmasi bahwa korban adalah salah satu karyawannya. "Iya, betul, pramudi, sopir TransJakarta," katanya.
Baca Juga : Kronologi Bus TransJakarta Tabrak Lansia Pejalan Kaki Hingga Tewas Di Jakpus
Dugaan motif pencurian
Kapolsek Ciracas belum dapat memastikan motif pelaku dalam melakukan penusukan tersebut, namun ada barang berharga korban yang hilang saat proses oleh TKP.
"Korban mengalami luka tusuk di dada sebelah kanan. Dari hasil olah TKP yang sudah kami lakukan ponsel genggam korban hilang. Untuk sepeda motor korban masih ada," ujar Jupriono.
Saat ini korban Jupriono mengatakan, jenazah Randi sudah dibawa ke Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan autopsi dan penyelidikan kasus.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan motif pembunuhan sopir TransJakarta yang dilakukan oleh pelaku. Berdasarkan olah TKP, ada dua dugaan motif pelaku yaitu, pencurian (dikarenakan ponsel korban raib) dan masalah pribadi.
"Kita saat ini masih melakukan penyelidikan apakah ini memang motivasinya hanya sebatas ingin mengambil hpnya atau ada masalah pribadi. Ini masih akan terus kita telusuri" jelas Jupriono.
Baca Juga : Mulai Hari Ini Transjakarta Kembali Beroperasi 24 Jam, Ini Alasannya!