Krisis Uang Tunai, Bank dan ATM Nigeria Dikepung Warga
Krisis uang tunai terjadi di Nigeria, hal tersebut membuat sejumlah masyarakat di Nigeria melakukan pengepungan terhadap Bank dan ATM.
BaperaNews - Masyarakat Nigeria mengepung Bank dan ATM karena krisis uang tunai. Kondisi ini membuat masyarakat panik, mereka sulit mendapatkan uang tunai, padahal uang tunai ialah kebutuhan dasar untuk berbagai keperluan harian.
Nigeria krisis uang tunai pun kacau. Banyak perkelahian di Bank, antrian ATM mengular hingga di jalan-jalan sejak pagi hari, hingga polisi melakukan patroli untuk meningkatkan keamanan. Krisis uang tunai ini terjadi pada semua orang, baik yang kaya maupun yang miskin.
Krisis uang tunai ini dipicu oleh keputusan Pemerintah Nigeria yang membuat orang-orang menukarkan uang lama mereka dengan uang yang baru.
The India Express memberitakan pada Rabu (15/2), keputusan pemerintah Nigeria tersebut dibuat demi mengurangi korupsi dan mengatasi adanya inflasi dua digit. Juga untuk menekan pemalsuan uang dan mempromosikan uang digital atau non tunai.
Namun kebijakan tersebut berdampak di luar kendali. Waktu-waktu ini ialah batas akhir untuk menukarkan uang lama dengan uang baru, masyarakat pun datang beramai-ramai sejak subuh hingga malam hari untuk antre di Bank dan ATM.
Sulitnya mendapat uang baru Naira (nama mata uang Nigeria) ini membuat masyarakat sulit bepergian, sulit membeli stok bahan makanan, dan transaksi jual beli lainnya.
Baca Juga : Perkampungan Ilegal Warga Indonesia di Tengah Hutan Malaysia
Salah seorang warga Nigeria bernama Muhammad mengaku telah menukarkan 150.000 Naira ke Bank dari hasil usaha toko pakaiannya dengan harapan bisa mengambil uang baru melalui ATM dan ia kini menyesalinya.
“Mereka menipu kami, meminta kami membawa uang kami, sekarang saya harus antre di ATM sejak pukul 6 pagi, mereka mengatakan tidak ada uang untuk dikeluarkan, saya tak bisa beli bahan makanan untuk anak-anak saya” tutur Muhammad.
Hal senada disampaikan oleh warga bernama Osundiran, ia menyebut banyak warga Nigeria sudah memakai uang digital, namun tetap saja uang tunai diperlukan, tidak semua transaksi bisa dilakukan dengan uang digital.
“Saya hari ini sampai belum makan, tak punya uang tunai lagi, saya bingung” ucap Osundiran.
Kebijakan menukarkan uang lama dengan uang baru yang dilakukan pemerintah Nigeria dinilai terlalu mendadak, padahal 40% warga Nigeria belum memiliki rekening bank, masih mengandalkan menyimpan uang tunai secara mandiri.
“Nigeria krisis uang tunai sekarang tak punya pilihan selain menerima pembayaran mobile, tapi ini apa cara yang tepat?” tutur Profesor Ekonomi Lagos Business School Bongo Adi.
Waktu untuk menukarkan uang dibatasi hingga 10 Februari 2023, namun Bank butuh lebih banyak waktu untuk luncurkan uang baru sehingga waktu diperpanjang.
Hal ini tentu membuat warga panik, jika tidak segera menukar uangnya mereka takut tidak bisa bertransaksi dengan uang yang lama. Pemerintah Nigeria belum sampaikan kebijakan untuk mengatasi krisis uang tunai ini.
Baca Juga : Vape Dilarang di Thailand dan Singapura, Denda Hingga Rp 114 Juta!