Kontroversi Terkait Peresmian Museum Holocaust di Minahasa
Publik dihebohkan dengan peresmian Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara pada beberapa waktu lalu menuai banyak kontroversi. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - Peresmian Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara pada beberapa waktu lalu menuai kontroversi.
Dikutip dari SindoNews.com, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim menilai pendirian museum tersebut mengkhianati rakyat Palestina, karena nazisme Holocaust juga jahat seperti Zionisme Israel saat ini.
“Zionis Israel itu jahat seperti nazisme Holocaust. Empati harusnya dibangun kali soal kemanusiaan jangan lupa kalo Palestina juga digenosida,” ujar Sudarnoto.
Sudarnoto mengatakan kepada berbagai pihak terhadap fakta bahwa Zionisme Israel dengan kejam membantai rakyat Palestina. Ditambah lagi dengan semua bangsa tahu bahwa Indonesia sejak awal sudah berkomitmen untuk membela perjuangan bangsa Palestina.
“Apa kata masyarakat Palestina seandainya mereka tahu di Indonesia ternyata ada museum Holocaust. Ini akan menimbulkan kontroversi,” ucap Sudarnoto.
Sudarnoto meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk meninjau kembali terkait dengan pembukaan museum tersebut.
“Kami menghimbau untuk meninjau ulang keputusan terkait dengan adanya museum tersebut,” pintanya.
Sejalan dengan itu, Anggota Komisi I DPR Sukamta mendesak agar pemerintah setempat segera menutup Museum Holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Larang Pengguna Ambil Tangkapan Layar Chat Facebook Messenger, Kenapa?
Sukamta menyebutkan bahwa dirinya tidak sependapat dengan alasan pembangunan museum tersebut. Meski dibangun untuk mengingat kekejaman Nazi Jerman.
"Museum Holocaust di Tondano harus ditutup. Museum ini tujuannya dibangun untuk mengingat kekejaman Nazi Jerman. Tapi pembuat museum (Bangsa Yahudi Israel) saat ini sedang melakukan kekejaman-kekejaman kepada rakyat Palestina setiap hari," kata Sukamta dalam keterangannya, Kamis (3/2).
Sukamta pun menilai bahwa dengan pendirian museum Holocaust di Minahasa ini juga tidak sesuai dengan sikap resmi pemerintah RI yang menentang penjajahan Palestina oleh Israel. Bahkan Presiden Jokowi pada beberapa waktu lalu pernah menyatakan untuk memboikot produk-produk Israel.
Selain itu, Sukamta juga meminta Menteri Luar Negeri untuk memanggil Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia yang diketahui hadir dalam peresmian museum tersebut.
Diketahui, Museum Holocaust Shaar Hashamayim Synagogue Minahasa merupakan museum kekejaman Yahudi yang kali pertama dibangun Indonesia dan Asia Tenggara. Museum ini berada di Kelurahan Rerewokan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Baca Juga: Kebakaran di Relokasi Pasar Johar Semarang, Ratusan Kios Ludes