Kondisi Terkini PM Jepang Usai Dilempari Bom Asap Saat Berpidato
PM Jepang Fumio Kishida dilempari bom asap ketika memberi pidato kampanye, beruntung Fumio selamat dan berhasil di evakuasi
BaperaNews - PM Jepang Fumio Kishida alami kejadian tidak menyenangkan ketika memberi pidato kampanye PM Jepang. PM Jepang dilempari bom asap, untungnya Kishida bisa dievakuasi dengan selamat, tidak mengalami luka ataupun cedera.
Kejadian di hari Sabtu (15/4) tersebut membuat warga Jepang teringat akan kejadian mengenaskan yang dialami mantan PM Jepang Shinzo Abe dimana Abe tewas dibunuh juga ketika sedang kampanye.
Kishida memberi pidato dan berkunjung ke Pelabuhan Saikazaki di Wakayama, Jepang untuk mendukung kandidat partai Demokrat Liberal yang berkuasa di pemilihan lokal. Namun tiba-tiba bom asap dilempar dan meledak.
Bom terbang ke arah Kishida beberapa saat sebelum Kishida memulai pidato. Kishida kemudian membelakangi penonton, ketika seorang petugas keamanan menunjuk tanah di dekatnya tempat bom asap meledak, Kishida berbalik dengan tenang tanpa kekhawatiran.
Baca Juga : Jepang Menjadi Negara Dengan Resesi Seks Terparah di Asia!
Kishida Dievakuasi dengan Aman Tanpa Luka
Kishida dievakuasi aparat pengaman dengan lancar. Sedangkan pelakunya ialah Ryji Kimura (24) warga Hyogo, langsung ditangkap ketika kejadian.
Pelaku memakai masker bedah putih dan membawa tabung perak panjang, polisi mencoba melepas tabung itu dari tangannya, ledakan besar kemudian terdengar di dekat Kishida berdiri, massa pun berhamburan panik ketika polisi menyeret pelaku pergi.
Kampanye PM Jepang Tetap Dilanjutkan
Tidak ada yang terluka dalam kejadian tersebut. Kishida tetap melanjutkan pidatonya dan berkata “Polisi sedang menyelidiki detail dari suara ledakan keras di tempat pidato sebelumnya, saya minta maaf sudah menimbulkan banyak kekhawatiran untuk semua orang, kami berada di tengah-tengah pemilihan penting di negara ini, mari lanjutkan bersama-sama” tutur Kishida.
Pejabat Jepang : Ini Memalukan dan Tak Termaafkan
Pimpinan Partai Demokrat Liberal Motegi terkejut usai mendengar ada serangan ini, menurutnya hal ini ialah tindakan memalukan yang melukai demokrasi.
“Ini tindakan memalukan yang melukai demokrasi selama kampanye” komentar Motegi. Sedangkan Ketua Parlemen Jepang Tsuyoshi Takagi menyebut aksi penyerangan ini tidak termaafkan.
“Ini tindakan tidak termaafkan yang mengguncang di akar terdalam dari demokrasi kita karena terjadi selama kampanye” respon Takagi.
Adanya kejadian kampanye PM Jepang ini memicu perdebatan tentang keamanan dari tindak kriminalitas yang dianggap masih rendah di Jepang, juga tentang bagaimana pengamanan kepada politikus dilakukan ketika sedang berkampanye di ruang terbuka Jepang.
Tentu banyak berharap adanya pengamanan lebih kepada para pejabat terlebih ketika mereka berada di tempat umum.
Baca Juga : Ingin Bebas Visa Ke Jepang? Begini Cara Daftar Visa Waiver Jepang Online 2023