Kisah Ryan Jombang, Pria Gay Pembunuh Berantai Sadis

BaperaNews - Ryan Idham Henyansyah, atau lebih dikenal sebagai Ryan Jombang, mungkin bukan nama yang asing bagi beberapa orang.

Namun, siapa sebenarnya pria ini? Bagaimana kisahnya berkembang dari seorang yang dikenal sebagai pembunuh berantai di Jakarta dan Jombang? Mari kita telusuri lebih jauh.

Latar Belakang Kasus dan Pembunuhan Berantai yang Dijalaninya

Kisah kelam Ryan Jombang bermula dari penemuan mayat yang termutilasi di Jakarta pada suatu pagi tahun 2008. Ternyata, ini hanyalah awal dari serangkaian pembunuhan berantai yang dijalankan oleh pria yang akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok pada 6 April 2009.

Masa Kecil dan Keluarga Ryan Jombang

Sebagai bungsu dari dua bersaudara, Ryan mengalami perpisahan dengan kedua orangtuanya sejak kecil. Ayahnya, Ahmad Maskur, seorang pensiunan satpam, dan ibunya, Kasiatun, tinggal di rumah kakaknya. Namun, masa kecilnya tidak menjanjikan kestabilan keluarga yang memadai.

Perubahan Perilaku dan Ketertarikannya terhadap Aktivitas Perempuan

Perilaku Ryan mulai berubah saat ia duduk di bangku SMP. Kecenderungannya lebih kepada kegiatan perempuan, seperti menari dan berdandan. Meskipun demikian, kecerdasannya tetap terpancar, membuatnya dikenal cerdas dan pandai bergaul di sekolah.

Baca Juga : Polisi Tembak Pelaku Pembunuhan yang Mengamuk di Polres Tarakan

Kehidupan di Jakarta

Ryan mencari penerimaan di Jakarta, tempat di mana ia merasa lebih bebas menjadi dirinya sendiri. Berpindah-pindah tempat tinggal, dari kamar kos hingga apartemen mewah, ia menjalani kehidupan yang cenderung nomaden. Kota ini juga menjadi tempatnya bertemu dengan kalangan homoseksual dari berbagai lapisan masyarakat.

Pembunuhan Pertama

Menurut pengakuannya, korban pertama Ryan adalah Guruh Setyo Pramono alias Guntur, yang dibunuh dengan kejam di rumah orang tua Ryan di Jombang. Modus operandi pembunuhan pertamanya menggambarkan tingkat kekejaman yang sulit dipahami.

Kasus Mutilasi Heri Santoso

Kasus yang menggemparkan masyarakat dimulai dengan penemuan potongan tubuh manusia di dekat Kebun Binatang Ragunan pada 12 Juli 2008. Korban, Heri Santoso, seorang manager penjualan, dibunuh dan dimutilasi oleh Ryan di sebuah apartemen di Depok. Motif pembunuhan ini terkait dengan tawaran uang untuk hubungan dengan pacarnya.

Kasus Mutilasi dan Penemuan Mayat

Pemberitaan media mengenai kasus mutilasi membuka tabir kengerian. Masyarakat melaporkan kerabat yang hilang, dan polisi menemukan empat tubuh manusia di bekas kolam ikan di belakang rumah Ryan di Jombang. Dari sinilah terkuak bahwa Ryan telah melakukan sebelas pembunuhan berantai.

Pembunuhan Berantai Lainnya

Setelah pengungkapan kasus mutilasi, masyarakat melaporkan banyak orang yang hilang dan terkait dengan Ryan. Pembunuhan tersebut menggambarkan kengerian lebih lanjut dari tindakan sadis Ryan, dan tubuh korban ditemukan tertanam di halaman belakang rumah yang sama.

Daftar Korban

Sebelas korban tewas telah diidentifikasi, termasuk Heri Santoso, Vincent Yudi Priyono, Ariel Somba, Grady Gland Adam Tumbuan, Guruh Setyo Pramono, Agustinus Fitri Setiawan, Nanik Hidayati beserta anaknya Sylvia Ramadani Putri, Muhamad Aksoni, Zainal Abidin, dan Muhammad Asrori alias Aldo.

Pengadilan dan Hukuman Mati

Pada tanggal 6 April 2009, Pengadilan Negeri Depok menjatuhkan hukuman mati kepada Ryan Jombang. Keputusan ini sebagai akhir dari kisah kejam seorang pembunuh berantai yang telah menciptakan ketakutan mendalam di masyarakat.

Kisah Ryan Jombang memberikan pelajaran pahit tentang kegelapan yang bisa muncul dalam diri seseorang. Pembunuhan berantai yang dilakukannya menciptakan trauma mendalam dan meninggalkan bekas luka yang sulit sembuh dalam sejarah kriminalitas Indonesia.

Baca Juga : Dibalik Harmonis, Ini Deretan Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di RI