Kepsek di Palangka Raya Ditendang hingga Tersungkur oleh Biduan, Diduga Lakukan Pelecehan
Kepala sekolah di Palangka Raya dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap penyanyi lokal. Laporan ini mencoreng citra dunia pendidikan dan menimbulkan trauma pada korban.
BaperaNews - Seorang kepala sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berinisial GY, dilaporkan ke Subdit Renakta Polda Kalteng atas dugaan pelecehan seksual terhadap penyanyi lokal berinisial AS.
Insiden ini terjadi saat AS mengisi acara pernikahan di Jalan Tjilik Riwut Km 9, Gang Petik Ketimpun, Palangka Raya, pada Minggu (5/1).
Menurut Windu Sukmono, kuasa hukum AS, kejadian bermula ketika AS sedang tampil di acara tersebut. GY diduga merebut mikrofon yang sedang digunakan oleh AS.
Tidak hanya itu, GY juga diduga melakukan tindakan tidak senonoh di area sensitif AS, yang mengakibatkan bagian atas kebaya yang dikenakan oleh AS robek.
"Benar, kami kemarin sudah melaporkan oknum kepala sekolah yang berinisial GY ke Subdit Renakta Polda Kalteng," ungkap Windu Sukmono saat dihubungi pada Rabu (8/1).
Insiden pelecehan ini terjadi saat AS sedang menjalankan tugasnya sebagai biduan. Di tengah penampilannya, GY tiba-tiba mendekat, merebut mikrofon, dan melakukan tindakan yang merusak integritas AS sebagai seorang profesional.
Kejadian ini tidak hanya menyebabkan trauma psikologis bagi AS tetapi juga kerusakan fisik pada pakaiannya.
Menurut Windu Sukmono, kliennya yang telah berkarier sebagai penyanyi sejak 2007 baru kali ini mengalami pelecehan dalam bentuk seperti ini.
Windu juga menekankan bahwa pihaknya telah menyerahkan sejumlah bukti dan menghadirkan saksi untuk mendukung laporan tersebut.
Baca Juga : Disawer di Dada, Biduan Ngamuk sampe Lempar Mikrofon Saat Perayaan HUT RI Ke-79
Windu Sukmono meminta pihak kepolisian segera memproses laporan ini agar memberikan efek jera, terutama karena pelaku masih aktif sebagai tenaga pengajar.
“Kami berharap laporan ini diproses dengan cepat. GY adalah seorang kepala sekolah, dan tindakan seperti ini sangat mencoreng citra dunia pendidikan,” tegas Windu.
Ia juga menyerukan Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah (Disdik Kalteng) untuk mengambil langkah tegas terhadap GY.
Menurutnya, tindakan GY tidak hanya mencemarkan nama baik pendidikan, tetapi juga menimbulkan keraguan terhadap keamanan dan profesionalisme di lingkungan pendidikan.
Akibat peristiwa ini, AS mengalami trauma berat. Sebagai seorang biduan yang telah lama berkarier, AS merasa sangat terguncang dengan perlakuan yang diterimanya dari seorang oknum yang dianggap memiliki tanggung jawab moral tinggi sebagai pendidik.
"Klien kami tidak hanya merasa direndahkan secara profesional, tetapi juga mengalami tekanan psikologis yang berat akibat kejadian ini," ujar Windu Sukmono.
Dinas Pendidikan Kalteng diharapkan segera mengambil tindakan untuk menjaga integritas dunia pendidikan di wilayah tersebut. Masyarakat juga menanti hasil penyelidikan dan keadilan bagi AS.
Windu Sukmono menegaskan bahwa langkah hukum akan terus dilakukan demi memastikan keadilan bagi AS. Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap tindakan pelecehan yang terjadi, terlepas dari siapa pelakunya.
“Ini bukan hanya tentang klien kami, tetapi juga tentang keberanian untuk melawan tindakan tidak bermoral yang merugikan korban dan mencoreng nilai-nilai sosial,” tutup Windu.
Baca Juga : Pria di Madura Meninggal Dunia Saat Nyawer Biduan