Kapal Basarnas Meledak di Ternate: 3 Tewas, 7 Selamat, dan 1 Wartawan Hilang

Ledakan kapal Basarnas di Perairan Gita menewaskan 3 orang, 1 wartawan hilang. Tim SAR masih melakukan pencarian korban hilang.

Kapal Basarnas Meledak di Ternate: 3 Tewas, 7 Selamat, dan 1 Wartawan Hilang
Kapal Basarnas Meledak di Ternate: 3 Tewas, 7 Selamat, dan 1 Wartawan Hilang. Gambar : Kompas.com/Dok. Agus Suprianto

BaperaNews - Kapal RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate meledak saat melakukan misi penyelamatan di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara, pada Minggu (2/2). 

Akibat ledakan tersebut, tiga anggota tim penyelamat dilaporkan tewas, sementara seorang wartawan yang ikut dalam rombongan tim masih hilang dan sedang dalam pencarian.

Insiden ini terjadi saat kapal Basarnas tersebut sedang dalam perjalanan menuju lokasi untuk menyelamatkan dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Desa Gita.

Ledakan kapal yang terjadi sekitar 15 hingga 20 menit sebelum tiba di lokasi membuat hampir seluruh penumpang terlempar ke laut. Dalam keadaan tersebut, tim penyelamat berusaha bertahan dan menyelamatkan diri. 

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa saat kejadian, Kasiops Basarnas Ternate, M Syahran Laturua, dan beberapa anggota lainnya berhasil berenang kembali menuju kapal yang meledak, meskipun beberapa anggota lainnya terlempar jauh dari kapal.

Iwan Ramdani menjelaskan bahwa tim yang berjumlah 11 orang terdiri dari 7 orang anggota Basarnas, 3 anggota Polair Polda Maluku Utara, dan 1 wartawan Metro TV, Sahril, yang ikut dalam misi tersebut.

Iwan menambahkan bahwa kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, untuk melakukan operasi pencarian dengan menggunakan RIB 04. 

"Kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04. Mereka adalah anggota Basarnas, Polair, dan wartawan," ujarnya.

Baca Juga : Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Kafe di Pinggir Sungai Mahakam Samarinda, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Setelah ledakan, beberapa anggota tim penyelamat berhasil kembali ke kapal dan melaporkan kejadian tersebut kepada kepala kantor Basarnas. Segera setelah itu, Basarnas mengirimkan kapal KM SAR 237 Pandudewanata untuk memberikan bantuan lebih lanjut.

Pihak Basarnas juga berkoordinasi dengan Dit Polair Polda Maluku Utara untuk melakukan evakuasi. Kapten Kapal Cantika 10 melaporkan bahwa mereka menemukan beberapa korban dan membantu proses evakuasi.

Dari proses evakuasi yang dilakukan, total ada 10 orang korban yang berhasil diselamatkan. Sebanyak 7 orang di antaranya selamat, namun 3 orang lainnya meninggal dunia.

Korban yang meninggal dalam insiden tersebut antara lain Bharatu Mardi Hadji, Fadli M. Malagapi, dan M Rizki Esa. Sedangkan satu korban lain yang masih dalam pencarian adalah wartawan Metro TV, Sahril. 

"Betul, Sahril masih dalam pencarian," ujar Iwan.

Insiden kecelakaan laut ini dibenarkan oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara, Kombes Pol Azhari Juanda.

Ia mengonfirmasi bahwa kecelakaan ini terjadi saat tim Basarnas sedang melakukan operasi SAR terhadap kapal ikan yang mengalami mati mesin. 

"Benar, laka laut dalam rangka operasi SAR terhadap kapal ikan yang mengalami mati mesin yang dilaksanakan oleh Kantor SAR Ternate," kata Azhari Juanda.

Baca Juga : Kapal KMP Trimas dan MT Tangker Bertabrakan di Pelabuhan Merak, Penumpang Panik