Kabar Baik! Stasiun MRT dan KAI Jakarta Kota Direncanakan Bakal Terhubung
PT KAI dan MRT Jakarta kerja sama integrasikan Stasiun Jakarta Kota. Proyek ini dukung transportasi umum terhubung dan efisien, bagian dari MRT fase 2A.
BaperaNews - PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT MRT Jakarta resmi menjalin kerja sama untuk mengintegrasikan Stasiun MRT Jakarta Kota dengan Stasiun KAI Kota.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung integrasi antar moda transportasi di Jakarta. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan di Galeri MRT, Jakarta, Selasa (17/12), dengan melibatkan perwakilan dari kedua perusahaan.
Eksekutif Vice President Daop 1 Jakarta PT KAI, Yuskal Setiawan, menyatakan bahwa kerja sama ini sangat penting untuk mendukung integrasi transportasi umum di ibu kota.
Ia menekankan bahwa penggabungan moda transportasi ini akan memberikan manfaat besar bagi para pengguna jasa, khususnya yang sering menggunakan layanan kereta api dan MRT.
“Kami dari PT Kereta Api sangat mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) serta menciptakan integrasi antar moda di Jakarta Kota. Kerja sama ini akan mempermudah mobilitas masyarakat dan mendukung ekosistem transportasi yang lebih efisien,” ujar Yuskal.
Luas area yang akan diintegrasikan mencapai 716 meter persegi, yang dipinjamkan PT KAI kepada Pemprov DKI Jakarta secara non-komersial. Yuskal berharap langkah ini dapat menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum yang lebih baik dan terintegrasi.
Baca Juga : Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A: Stasiun Glodok-Kota dalam Tahap Akhir
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, juga menekankan pentingnya kerja sama ini. Menurutnya, integrasi ini adalah wujud sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Ia menambahkan bahwa salah satu keuntungan dari kolaborasi ini adalah mengurangi hambatan yang sering kali muncul dalam pembangunan proyek, khususnya terkait pembebasan lahan.
“Dengan adanya kerja sama ini, kami dapat lebih mudah melakukan pembebasan lahan yang sebelumnya sering terhambat oleh kepemilikan swasta. Ini langkah strategis untuk mempercepat pembangunan integrasi transportasi publik,” jelas Tuhiyat.
Kerja sama ini juga berkaitan dengan pembangunan MRT fase 2A yang akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI dengan Stasiun Jakarta Kota.
Progres pembangunan fase 2A saat ini telah mencapai 42,97 persen, dengan pembagian pekerjaan menjadi tiga kontrak proyek utama.
Proyek pertama, CP201, meliputi jalur Bundaran HI, Thamrin, Monas, dan Harmoni. Saat ini progres pengerjaannya telah mencapai 83,64 persen. Proyek kedua, CP202, mencakup jalur Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, dengan progres 41,55 persen.
Sementara itu, proyek ketiga, CP203, yang meliputi jalur Mangga Besar, Glodok, Mangga Dua, hingga Jakarta Kota, telah mencapai 64,87 persen.
Baca Juga : Wapres Gibran Tinjau Progres MRT Jakarta Fase 2, Proyek Capai 82 Persen