Jokowi Ungkap Kriteria Presiden Penggantinya: Jangan Cuma Duduk di Istana
Harapan Presiden Jokowi Pada sosok yang akan menggantikannya di Pemilu 2024. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 untuk memilih wakil rakyat secara serentak mulai dari DPR, DPD, hingga Presiden dan Wakil Presiden.
Presiden Jokowi buka suara tentang harapan sosok penggantinya di masa depan di depan para relawannya.
Jokowi berharap presiden pengganti dirinya benar-benar turun dan atasi masalah negara yang ada, tidak hanya duduk santai di Istana Negara.
“Pemimpin ke depan betul-betul harus mau kerja untuk selesaikan kerumitan yang ada bersama manajemen negara yang baik. Jangan enak-enakan duduk di Istana Negara saja, itu enak banget ada ACnya, kursinya empuk, banyak makanan, bukan itu ya. Karena masalah yang dihadapi di negeri ini sangat banyak” kata Jokowi.
Jokowi kemudian menjelaskan tugas Presiden yakni tentang kebutuhan pokok, petani, hingga memikirkan masalah infrastruktur negara. Maka Presiden yang terpilih di Pemilu 2024 mendatang ia harapkan paham dan bisa menjalankan tugas-tugas tersebut.
Baca Juga : Ganjar, Prabowo, Anies Sampaikan Argumen di Forum Apeksi Makassar
“Jadi nggak hanya urus masyarakat umum, tapi para petani, peternak, ongkos produksi, dan semuanya. Kita ini negara besar, penduduknya 280 juta. Beda kalau 1 daerah. Kita ada 17.000 pulau dan semua pulau itu butuh jalan, butuh infrastruktur, butuh pelabuhan, ada yang minta airport juga. Semuanya juga harus ada rumah, ada sekolah, ada rumah sakit atau puskesmas” lanjutnya.
“Maka untuk Pemilu 2024 Indonesia butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Pemimpin negara ini juga harus paham bagaimana cara memajukan bangsa ini, mau dikembangkan dari sisi mana. Mampu manfaatkan peluang yang ada, bukan rutinitas, bukan cuma duduk, bukan cuma tanda tangan. Bukan itu” tegasnya.
Jokowi menyebut Indonesia punya peluang menjadi negara maju dalam waktu 13 tahun ke depan, hal ini Jokowi dapat dari ucapan para pakar dari dalam dan luar negeri.
Indonesia bisa jadi negara maju dalam waktu 13 tahun ke depan karena punya demografi bagus, populasi penduduk produktif banyak sehingga bisa jadi sosok pembangun di masa depan.
“Ini kesempatan sekali dalam sejarah peradaban bangsa. Begitu kita keliru memilih pemimpin yang benar pada Pemilu 2024, maka 13 tahun ke depan hilang sudah kesempatan untuk jadi negara maju. Jadi hati-hati!” tandas Jokowi.
Baca Juga : Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Satgas Hilirisasi Di Papua